Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia menekankan pentingnya memberikan pemahaman produk asuransi jiwa unit link secara utuh kepada nasabah, demi mencegah potensi kesalahpahaman.
Meta Lakhsmi Permata Dewi, Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia, menjelaskan terkadang masyarakat masih kerap belum bisa membedakan produk asuransi unit link dan saving plan.
"Unit link pada dasarnya menawarkan dua manfaat, yakni perlindungan dan investasi. Pihak penyedia asuransi dan agen, perlu memberikan edukasi ini kepada calon nasabahnya dan membantu mereka untuk menyesuaikan profil risiko dengan dana investasi yang akan dipilih," ujarnya, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga : Allianz: Klaim Terkait Covid-19 Terus Meningkat |
---|
Sekadar informasi, kendati produk asuransi unit link dan saving plan sama-sama produk asuransi yang dikaitkan investasi (PAYDI), perbedaan mendasar keduanya ada dari sisi penanggung jawab risiko investasi.
Risiko investasi saving plan sepenuhnya ditanggung perusahaan asuransi. Sementara unit link berada di tangan pemegang polis, karena nasabah bisa menentukan sendiri profil risiko yang akan dipilih dan besaran porsi keduanya pada awal terjadinya kesepakatan bersama penyedia asuransi.
Asuransi jiwa unit link membagi pos premi asuransi dari nasabah, yang sebagian sebagai manfaat perlindungan jiwa, sementara sebagian lainnya untuk dikelola sebagai investasi.
Maka dari itu, perlu dipahami bahwa alokasi dana unit link tidak sepenuhnya dialokasikan pada investasi semata dan imbal hasilnya pun tidak dihitung dari keseluruhan premi yang dibayarkan.
"Jadi, kami berikan pemahaman besaran uang pertanggungan yang cukup, dengan mempertimbangkan biaya hidup untuk jangka waktu tertentu, dan memperhatikan hutang atau cicilan serta dana untuk kebutuhan lainnya seperti pendidikan, pernikahan anak, dan seterusnya," tambahnya.
Meta mengakui, produk unit link termasuk dalam salah satu jenis asuransi jiwa banyak menarik perhatian, karena menawarkan perlindungan sekaligus investasi dalam satu produk.
Pada asuransi unit link, nasabah perlu memperhatikan berapa besar premi yang akan digunakan untuk membayar keperluan-keperluan akuisisi seperti biaya marketing, komisi agen, dan biaya operasional.
Selain itu, perlu diketahui juga berapa dana yang akan dialokasikan untuk membayar biaya administrasi, asuransi, dan manfaat tambahan.
Perlu diingat, khususnya di dua tahun pertama, produk unit link biasanya memiliki nilai rendah dalam investasinya karena memang tujuannya adalah untuk investasi jangka panjang.
Sejumlah biaya-biaya yang telah disebutkan akan membentuk nilai tunai pada produk unit link setelah tahun ke dua, meskipun ada juga yang telah terbentuk sejak tahun pertama, tergantung dari jenis unit link yang dipilih.
Untuk nilai tunainya, tak jauh berbeda dari produk investasi lainnya yang sangat dipengaruhi oleh faktor keadaaan pasar modal dan ekonomi.
Besaran yang akan diivestasikan akan ditentukan oleh nasabah dengan menyesuaikan profil risiko dengan dana investasi yang dipilih.
Misalnya, nasabah yang terbilang konservatif cenderung mengambil investasi dengan risiko rendah, seperti deposito. Untuk mereka yang lebih moderat, cenderung memanfaatkan investasi tersebut dalam bentuk saham.
Adapun unit link sebagai perlindungan (proteksi), tentu memberikan perlindungan langsung sejak hari pertama nasabah bergabung sebagai pemegang polis aktif.
Manfaat ini merupakan manfaat proteksi saat pemegang polis mengalami risiko besar seperti meninggal dunia, sakit kritis, cacat tetap, dan seterusnya.
Dengan begitu, uang pertanggungan akan keluar dan diterima oleh tertanggung atau penerima manfaat yang sudah ditentukan sebelumnya ketika mendaftar.
"Untuk alokasi dana proteksi, calon nasabah harus benar-benar memahami besaran uang pertanggungan untuk penerima manfaat. Biasanya, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan besaran seperti biaya hidup bulanan, hutang atau cicilan yang dimiliki, dana khusus seperti pendidikan anak, dan sebagainya," jelas Meta.
Hal penting lainnya yang tak boleh luput dari perhatian adalah memahami informasi produk dengan sebaik-baiknya, termasuk mengetahui dengan jelas kebijakan alokasi dana investasi yang dicanangkan oleh perusahaan asuransi untuk menghindari risiko terjadinya kesalahpahaman atau perselisihan dengan agen atau pihak penyedia jasa asuransi.
Philip Mulyana, pengamat dan Financial Coach menambahkan saat ini masih banyak orang yang membeli produk asuransi jiwa unit link hanya karena tertarik dengan sisi investasi dan potensi imbal hasilnya.
Sehingga, banyak dari mereka yang sibuk memperhatikan pergerakan nilai unit investasinya, tanpa mengetahui cara kerja dan penghitungan pastinya. Meski memiliki manfaat investasi, unit link tetaplah produk asuransi yang manfaat utamanya adalah perlindungan.
"Literasi asuransi yang belum maksimal menjadi salah satu penyebab kesalahpahaman di masyarakat terhadap cara kerja asuransi jiwa unit link, hingga terkadang menimbulkan ketidaknyamanan bagi nasabah dan pada akhirnya membuat mereka merasa tidak diberikan informasi yang jelas oleh perusahaan asuransi," ungkapnya.
Menurutnya, calon nasabah yang tertarik membeli produk unit link harus memiliki mind-set bahwa unit link sejatinya merupakan produk asuransi jiwa.
Sehingga, yang perlu betul-betul diperhatikan adalah manfaat dasar asuransi jiwanya, yakni uang pertanggungan atas risiko meninggal dunia, sakit kritis, dan manfaat tambahan lainnya seperti manfaat rawat inap, pembebasan premi akibat cacat total/tetap, dan seterusnya.
Dengan mengoptimalkan sisi perlindungan asuransi, nasabah justru dapat melindungi nilai tunai atau investasi yang telah dikumpulkan agar tidak terganggu oleh keperluan biaya yang besar dan mendadak akibat sakit atau kecelakaan. Dengan demikian, sisi investasinya dapat dioptimalkan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
"Perlindungan jiwa adalah tujuan utamanya, dan manfaat investasi adalah pelengkapnya. Unsur investasi yang ada di produk ini pun akan dipengaruhi oleh kondisi pasar modal dan ekonomi, sehinga tidak selalu menjamin imbal hasil investasi yang maksimal," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel