Bos BI Akui Pertumbuhan Ekonomi Minus 2,07 Persen Meleset dari Perkiraan

Bisnis.com,09 Feb 2021, 14:25 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih menghadapi tantangan akibat pertumbuhan ekonomi yang masih belum pulih. Sepanjang tahun 2020, produk domestik bruto (PDB) tercatat minus 2,07 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa meski begitu ekonomi perlahan membaik. Ini terlihat secara kuartal mulai dari kuartal II/2020 hingga kuartal IV/2020 yang terus meningkat walaupun masih di zona negatif.

“Terus terang ini lebih rendah dari yang kita perkirakan oleh Bank Indonesia. Semula kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi antara minus 1 persen sampai minus 2 persen,” katanya melalui rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara virtual, Selasa (9/2/2021).

Jika dilihat dari arahnya, Perry menjelaskan bahwa semua sektor menunjukkan perbaikan. Akan tetapi, peningkatan itu tak secepat yang dikira.

“Terutama konsumsi swasta. Masalah daya beli di triwulan IV/2020 mengalami kontraksi 3,61 persen meski membaik dari triwulan II dan III,” jelasnya.

Selain konsumsi swasta, perbaikan juga terlihat dari sisi ekspor. Belanja pemerintah stimulus fiskal cukup bagus dalam mendukung perbaikan ekonomi. Yang jadi isu utama adalah investasi bangunan yang masih belum meningkat.

Perry menuturkan bahwa ke depan beberapa indikator bakal membaik. Ini terlihat dari sisi indeks ekspektasi penjualan, ekspor dan impor, serta PMI yang mengarah ke tren positif.

“Tapi seberapa cepat bergantung dari vaksinasi. Grafik pergerakan kota besar meningkat pada November. Desember dan Januari melandai itu karena terjadi kenaikan kasus dan langkah-langkah penanganan Covid-19. Sehingga masalah vaksin dan disiplin protokol kesehatan jadi game changer,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini