Bisnis.com, JAKARTA - Tren penurunan suku bunga simpanan diperkirakan kembali berlanjut, terutama pada kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) besar, merespon kondisi likuiditas yang cukup longgar.
Dalam publikasi Indikator Likuiditas 29 Januari 2021, Lembaga Penjamin Simpanan menuliskan kondisi likuiditas perbankan yang melonggar juga tercermin dari tingkat suku bunga yang masih berada pada tren menurun.
Suku bunga simpanan denominasi rupiah sepanjang bulan Desember 2020 terpantau terus turun. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir Desember 2020 turun -21 bps ke level 4,12%. Rata-rata suku bunga minimum turun -18 bps ke level 3,46% sementara suku bunga maksimum turun -24 bps ke level 4,78%.
Suku bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukkan tren penurunan. Tercatat suku bunga minimum valuta asing tetap pada level 0,22% sementara suku bunga maksimum dan rata-rata mengalami penurunan masing-masing -7 bps dan -3 bps ke level 0,53% dan 0,37%.
"Kondisi likuiditas yang cenderung cukup longgar berpotensi mendorong tren penurunan suku bunga simpanan kembali berlanjut," tulis LPS dalam outlook yang dikutip Selasa (9/2/2021).
Laju penurunan suku bunga diperkirakan tetap akan terjadi terutama pada bank BUKU besar. Sementara itu, respons pada kelompok bank kecil diperkirakan masih akan terbatas dan selektif.
Perbankan masih akan tetap berupaya menjaga spread antara suku bunga simpanan dan suku bunga kredit untuk mempertahankan kinerja profitabilitas, sehingga transmisi penurunan suku bunga kredit diperkirakan akan berlangsung lebih gradual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel