Ini Daftar Saham BPJS Ketenagakerjaan, Sebagian Besar Saham LQ45

Bisnis.com,11 Feb 2021, 18:31 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Peserta BP Jamsostek Cabang Palembang melakukan klaim JHT melalui Layanan Tanpa Fisik (Lapak Fisik) yang disediakan BP Jamsostek. bisnis-dinda wulandari

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan investasi di 34 saham. 25 di antaranya merupakan saham LQ45 dan sisanya pernah berada di indeks tersebut saat pembelian berlangsung.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis, BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOTEK mencatatkan kepemilikan di 34 saham. Sebagian besar saham merupakan emiten yang berada dalam indeks LQ45 atau paling likuid dan memiliki kinerja fundamental yang baik.

Terdapat 25 saham yang dimiliki BPJAMSOSTEK yang berada dalam indeks LQ45. Sembilan saham sisanya pernah berada dalam indeks tersebut ketika BPJAMSOSTEK melakukan pembelian.

Berikut daftar saham BPJAMSOSTEK berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis:

 Daftar Saham BPJAMSOSTEK
AALIBBCABSDEINTPLSIPSMGRUNVR
ADROBBNIGIAAITMGPGASSMRAWIKA
ANTMBBRIICBPJSMRPTBATINSWSBP
ASIIBBTNINCOKLBFPTPPTLKMWSKT
BBNIBMRIINDFKRASSIMPUNTRWTON

Selain 34 saham itu, Bisnis pun memperoleh data bahwa BPJAMSOSTEK melakukan penempatan investasi langsung berupa kepemilikan 857,7 juta lembar saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI per Desember 2020. Investasi itu menggunakan dana jaminan sosial (DJS).

Lalu, badan itu pun menempatkan investasi langsung di PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR sebanyak sebesar 247,5 juta lembar saham per Desember 2020. Penempatan investasinya menggunakan dana badan, dana milik BPJS Ketenagakerjaan sebagai instansi, terpisah dari DJS yang berasal dari iuran peserta dan digunakan untuk membayar manfaat peserta.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJAMSOSTEK Irvansyah Utoh Banja mengonfirmasi daftar saham yang diperoleh Bisnis itu. Menurutnya, alokasi penempatan dana BPJS adalah sekitar 17 persen dari total investasi di saham, 8 persen reksadana, 64 persen surat utang, 10 persen deposito, dan 1 persen investasi langsung.

Utoh menjelaskan saat ini BPJAMSOSTEK sedang mengalami penurunan nilai investasi saham atau unrealized loss. Namun, hal tersebut tidak menjadi kerugian karena BPJAMSOSTEK tidak melakukan penjualan aset.

"BPJAMSOSTEK hanya melakukan realisasi penjualan aset investasi pada saham atau reksadana yang dipastikan telah membukukan keuntungan," ujar Utoh kepada Bisnis, Kamis (11/2/2021).

Dia pun menyatakan bahwa unrealized loss akan mengalami pemulihan kembali seiring pergerakan pasar modal. Utoh meyakini pemulihan dapat terjadi karena sebagian besar investasi BPJAMSOSTEK berada di saham berkapitasi besar, likuid, memiliki kondisi keuangan baik, dan prospek pertumbuhannya tinggi.

"Unrealized loss BPJAMSOSTEK pernah mencapai sekitar Rp43 triliun pada Agustus–September 2020. Namun, seiring membaiknya IHSG, unrealized loss tersebut telah turun mencapai sekitar Rp14 triliun pada posisi Januari 2020 dan akan terus membaik dengan tren perbaikan IHSG," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini