Dispar Kaltim: 2021, Dorong Wisata Alam Lewat Sejumlah Promosi

Bisnis.com,11 Feb 2021, 15:15 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Maratua dikenal sebagai kawasan wisata bahari. Pulau ini memiliki daratan seluas 384,36 km2 dan laut 3.735,18 km2. /kaltim.go.id

Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur (Pemprov Kaltim) mendorong wisata alam melalui video promosi.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni menyatakan bahwa pihaknya telah membuat video promosi secara umum bertajuk 'Paradise of The East' pada 2020.

"Mulai 2021, kita tidak lagi membuat video pariwisata yang general, melainkan berdasarkan produk wisata seperti produk wisata bahari, dan hutan. [Tapi] kita liat anggaran yang ada," ujarnya, Rabu (10/2/2021).

Dia menambahkan produk wisata yang dimaksud menyangkut 3 hal, diantaranya yaitu infrastruktur, layanan amenitas baik fasilitas pariwisata maupun penunjang dan atraksi yang menarik wisatawan.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan virtual tour yang dikhususkan kepada produk wisata serta pembagian klaster wisata berbasis alam, seperti hutan dan bahari terkait konservasi laut.

"[Agar calon pengunjung merasakan] seperti apa suasana perjalanan melalui video 360 sebagai salah satu cara promosi kami di masa pandemi untuk memperkaya serpihan serpihan pariwisata di Kaltim," jelas Sri.

Kemudian, Sri menyebutkan pihaknya juga sedang menyusun wisata untuk khusus untuk susur sungai dan wisata danau. Dimana, pada tahun lalu telah berhasil membuat Susur Sungai Tunan dalam bentuk festival.

"Ternyata susur sungai menarik karena identitas Kalimantan itu adalah hutan dan sungai, [pengunjung] dapat merasakan pengalaman seperti melihat bekantan. Ini yang mau kita buat direktori kita," sebutnya.

Di sisi lain, pengembangan wisata domestik juga menarik perhatian karena pergerakan wisatawan lokal dan domestik dinilai lebih mendominasi sejak reaktivasi wisata domestik pada Juni 2020 lalu.

"Ini menjadi angin segar ketika orang sulit keluar daerah sementara kebutuhan berkunjung dan perjalanan tetap dilakukan, maka produk-produk (wisata) kita yang ada wilayah Kaltim dan Kabupaten/Kota menjadi pilihan," terangnya.

Selanjutnya, Sri mendorong kepada pelaku industri pariwisata di Kaltim untuk terus mengajukan isian mandiri sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) sebagai jaminan berwisata aman di masa pandemi.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pariwisata Kaltim, baru terdapat 40 hotel dan 10 taman rekreasi yang bersertifikasi CHSE. 

"Dengan CHSE akan lebih komplit untuk berwisata aman," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini