Astaga! Muatan Situs Porno Ditemukan di Buku Pelajaran SMA

Bisnis.com,11 Feb 2021, 13:19 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi kampanye setop penyebaran konten pornografi - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melaporkan adanya muatan situs pornografi pada buku pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diharapkan segera menindaklanjuti temuan tersebut.

Pada buku tersebut, terdapat topik mengenai "Pemberdayaan Masyarakat Kampung Naga" di Jawa Barat, tetapi di dalamnya memberikan tautan situs yang bermuatan pornografi. Buku tersebut saat ini beredar di Jawa Barat.

Adapun, saat ditelusuri Bisnis, situs tersebut hingga saat ini juga masih berisikan konten pornografi.

“P2G khawatir jika buku ini masih beredar dan terus digunakan siswa lalu dibuka, maka secara langsung para siswa dan guru telah membuka situs porno, dan hal ini sangat berbahaya bagi pendidikan dan moral anak bangsa,” kata Koordinator P2G Satriwan Salim melalui keterangan resmi, Kamis (11/2/2021).

Adapun, hingga saat ini Kemendikbud belum merespons. Atas kejadian tersebut, P2G mendesak Kemendikbud untuk segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat agar buku Sosiologi kelas XII yang sudah beredar dan dipakai sebagai sumber pembelajaran siswa tersebut ditarik dari peredaran.

“Jika sulit dilakukan, P2G meminta Mas Menteri [Nadiem Makarim] berkoordinasi dengan Kemenkominfo agar segera memblokir situs tersebut. Sebab, hingga rilis pernyataan resmi ini dibuat, situs tersebut masih eksis dan belum diblokir,” tegasnya.

P2G juga mengimbau Kemendikbud agar lebih hati-hati dan selektif melakukan pengawasan pembuatan muatan buku dan penerbitannya terkait adanya konten-konten SARA, radikalisme, konten pornografi, dan konten-konten yang membahayakan pendidikan dan moral anak bangsa.

Adapun, P2G menduga buku tersebut tak hanya tersebar di Jawa Barat, tapi berpotensi sudah tersebar ke wilayah lain. Oleh karena itu, P2G berharap Mendikbud segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten agar segera melakukan pengawasan terhadap penggunaan buku-buku sekolah.

“Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini