Awas! Tingkat Penyebaran Covid-19 Tinggi di Lingkungan Perokok

Bisnis.com,12 Feb 2021, 15:41 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Ilustrasi lingkungan perokok. /Women-info

Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Dokter Indonesia atau IDI mewanti-wanti tingkat penyebaran Covid-19 relatif tinggi di lingkungan perokok. Apalagi, jika terdapat orang tanpa gejala atau OTG di dalam lingkungan itu.

Hal itu disampaikan oleh Divisi Advokasi Tim Mitigasi IDI Eka Mulyana dalam diskusi daring bertajuk Bagaimana Menjalankan Protokol 5M dengan Benar, Jumat (12/2/2021).

“Bayangkan seorang OTG yang kita tidak tahu keadaanya terus merokok lalu rokoknya dihembuskan di tempat umum kebayang asap rokoknya bercampur dengan virus,” kata Eka.

Selain itu, dia menggarisbawahi, ketika merokok seseorang hampir dipastikan melepas masker dari wajahnya. Otomatis, langkah itu membuka lebar jalan penyebaran Covid-19 di antara lingkungan perokok.

“Mulutnya terbuka dari masker dari situ saja sudah terbayang penularan virus dari saluran pernafasan dari seorang OTG yang tampak sehat-sehat saja, jadi jelas itu hubungan dengan merokok,” tuturnya.

Kementerian Kesehatan memprediksi total kasus positif Covid-19 di Indonesia bisa terus meningkat hingga mencapai 1,7 juta kasus hingga akhir 2021.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan total kasus positif Covid-19 diperkirakan bisa mencapai 1,7 juta kasus jika penambahan harian kasus Covid-19 masih cukup tinggi seperti saat ini.

Berdasarkan data Kemenkes yang disampaikan pada rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, tercatat bahwa rata-rata kasus pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2020 ialah 2.557 kasus.

Kemudian, rata-rata kasus pada November 2020 hingga Januari 2021 ialah 5.814 kasus. Selanjutnya, rata-rata kasus per hari 2.557 ditambah 6.814 dibagi dua maka totalnya 4.686 kasus. Apabila 4.686 kasus dikalikan 365 hari maka totalnya ialah 1,7 juta kasus.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini