Percepatan Pengembangan Vaksin Merah Putih Punya Konsekuensi Logis

Bisnis.com,13 Feb 2021, 09:38 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Upaya percepatan pengembangan vaksin Merah Putih dinilai memiliki konsekuensi logis yang berdampak terhadap pemulihan ekonomi. 

Ekonom CORE Mohammad Faisal mengatakan pemerintah tidak memiliki banyak pilihan dalam upayanya melakukan pemulihan ekonomi nasional. Melakukan percepatan program vaksinasi dengan pertimbangan anggaran dinilai dapat memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Pilihannya hanya antara menghemat anggaran dan mengejar pemulihan ekonomi dengan penyelesaian vaksinasi secara lebih cepat," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/2/2021).

Masalahnya, kata Faisal, pandemi saat ini masih sulit dikendalikan dan terpaksa harus melakukan vaksinasi. Begitu juga dengan pemulihan ekonomi.

Dengan demikian, sambungnya, hal yang menjadi pertimbangan-pertimbangan utama bukan semata-mata soal APBN.

Menurutnya, dalam penyusunan anggaran pemerintah menetapkan skala prioritas. Dalam hal penyelamatan ekonomi, lanjutnya, maka vaksin Merah Putih sepertinya secara prioritas masih berada di belakang penyelamatan ekonomi.

Faisal menambahkan vaksin Merah Putih yang diperkirakan diproduksi pada pertengahan 2022 itu bisa langsung digunakan dalam program Vaksinasi Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini