Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK meminta industri perbankan meningkatkan pertumbuhan kredit, khususnya kepada sektor UMKM dan konsumsi untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan bahwa pemulihan sektor UMKM sejalan dengan upaya Pemerintah yang sudah memberikan kebijakan stimulus berupa subsidi bunga dan penjaminan kredit bagi UMKM.
“Kita harus fokus, UMKM jadi prioritas karena sektor itu bisa didorong dalam jangka pendek, khususnya di daerah karena pertumbuhan ini bukan saja di kota tapi di daerah,” katanya dalam dialog OJK dengan pimpinan perbankan di Jakarta.
Wimboh menjelaskan, selain kebijakan restrukturisasi kredit yang sudah diperpanjang, OJK juga akan menyesuaikan kebijakan di sektor kendaraan bermotor dan properti yang diharapkan bisa mendorong permintaan masyarakat, sehingga industri manufaktur kembali pulih dan permintaan kredit kembali meningkat.
“Kita dorong sektor konsumsi agar permintaan masyarakat meningkat sehingga bisa mendorong industri manufaktur dapat bangkit, sambil menunggu aktivitas sosial masyarakat kembali normal,” katanya.
Menurutnya, OJK juga mendukung kebijakan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor otomotif dengan penurunan PPNBM kendaraan bermotor melalui berbagai ketentuan yang bisa dikeluarkan lembaga itu, seperti penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan penetapan uang muka kredit kendaraan bermotor.
Dia juga meminta industri perbankan mempercepat penyaluran kredit pada kuartal pertama tahun ini, melanjutkan tren pertumbuhan kredit yang mulai membaik pada kuartal 4/2020.
OJK, katanya, akan terus mengawal upaya perbankan menyalurkan kredit sesuai rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan kepada lembaga tersebut sebesar 7,13% pada 2021.
“Pertumbuhan kredit di RBB 7,13%. Kami berikan arahan ke masyarakat menjadi sekitar 7,5% plus minus 1. Itu jadi acuan kita bersama dan kita akan sering bertemu membahas rencana bisnis ini. Kami bersama pemerintah terus mengkaji kebijakan lain yang bisa dilakukan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wimboh juga menyatakan akan mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi perhatian para bankir, seperti penyediaan platform marketplace, pemanfaatan usance letter of credit (L/C), berbagai insentif untuk menggairahkan sektor properti, peningkatan peran perbankan swasta dalam PEN, termasuk komunikasi relaksasi beberapa ketentuan dan menyampaikan kepada Pemerintah mengenai kemungkinan keringanan pajak dalam kurun waktu sementara.
Sementara itu, Ketua Himbara Sunarso menyambut baik kebijakan OJK di masa pandemi, khususnya restrukturisasi kredit yang sudah diperpanjang hingga Maret 2022, serta diperbolehkannya debitur melakukan restrukturisasi ulang dalam jangka waktu tersebut.
“Policy response ini sangat tepat. Kami menyambut baik,” katanya.
Direktur Utama BRI itu juga mengatakan, kondisi di industri perbankan masih cukup baik untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Adapun Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya optimistis kondisi perekonomian nasional akan membaik, mengingat pada kartal 4/2020 kredit perbankan sudah positif dan diharapkan pada tahun ini semakin tumbuh dengan adanya vaksin Covid-19.
Menurutnya, kebijakan pemerintah menurunkan PPNBM kendaraan bermotor sudah sejalan dengan kebijakan restrukturisasi kredit yang dikeluarkan OJK dan sangat membantu industri perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel