Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,50 persen.
Selain mempertahankan suku bunga acuan, BI juga mengumumkan suku bunga deposito facility juga tetap pada 2,75 persen, dan suku bunga lending facility 4,25 persen.
"Selain itu, BI menempuh langkah kebijakan sebagai sinergi KSSK [Komite Stabilitas Sistem Keuangan] dalam paket kebijakan terpadu untuk peningkatan pembiayaan dunia usaha," ujar Perry dalam paparan hasil RDG Februari, Kamis (18/2/2021).
Dia melanjutkan BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait lainnya dan mendukung berbagai kebijakan lanjutan untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional, melalui pembukaan sektor-sektor ekonomi produktif dan aman, akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran, melanjutkan stimulus moneter dan makroprudensial, serta mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan.
Dalam RDG kali ini, BI juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 4,3 hingga 5,3 persen.
Angka ini lebih rendah dari proyeksi awal BI yang sebesar 4,8 hingga 5,8 persen dikarenakan realisasinya pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 lebih rendah dari ekspektasi Bank Sentral. BI merevisi proyeksi pertumbuhan kredit/pembiayaan pada tahun 2021 dari semula pada kisaran 7 persen - 9 persen menjadi 5 persen - 7 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel