Hanya 40 persen Angkutan Darat Beroperasi di Bali

Bisnis.com,18 Feb 2021, 11:48 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR - Bus Antar Kota Antar Pulau dan Angkutan Barang yang beroperasi di Bali tidak lebih dari 40 persen, hal ini diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat.

Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Bali Ketut Eddy Dharma Putra mengatakan menurunnya aktivitas angkutan darat yang beroperasi di Pulau Dewata disebabkan oleh pandemi yang berdampak besar terhadap sektor pariwisata. Sedangkan angkutan merupakan salah satu faktor penunjang juga terkena imbasnya.

"Akibat adanya Covid-19, maka dengan sendirinya terjadi penurunan yang sangat drastis pada semua sektor, karena pariwisata sebagai tumpuan ekonomi Bali sudah sangat stagnan," tuturnya kepada Bisnis, Kamis, (18/2/2021).

Menurut Deddy, selain AKAP, angkutan barang juga mengalami pergerakan yang tidak signifikan. Karena biasanya angkutan ini didominasi oleh bahan bangunan, dan saat ini permintaannya mengalami penurunan drastis.

"Misalnya saja, ada satu perusahaan di Bali yang punya mobil box biasanya setiap hari mengirimkan 4 - 5 mobil, sekarang hanya satu box yang berangkat," jelasnya.

Dia turut mengungkapkan, meskipun Desember lalu ada peningkatan akibat Libur Natal dan Tahun Baru. Namun kebijakan PPKM yang mewajibkan rapid test antigen untuk pengemudi angkutan darat kembali menyebabkan penurunan pergerakan yang cukup tinggi.

"Kami tetap menghargai segala upaya yang dibuat oleh pemerintah, tapi mohon agar juga memperhitungkan segi ekonomi selain dari kesehatan masyarakatnya," kata Deddy.

Sementara itu, untuk tahun ini ada harapan besar yang disematkan oleh pihaknya agar terjadi peningkatan mobilitas masyarakat seiring dimulainya distribusi vaksin Covid-19.

"Industri kami sangat bergantung pada mobilitas masyarakat, ya semoga pandemi ini segera berlalu," tuturnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini