Tesla Pilih India Jadi Basis Produksi, Saham ANTM Langsung Ambyar

Bisnis.com,18 Feb 2021, 09:16 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam bergerak ke zona merah usai tersiar kabar Tesla Inc semakin santer bakal membangun pabrik kendaran listrik di India. 

Berdasarkan data Bloomberg, saham ANTM dibuka melemah 50 poin ke level 2.700 pada perdagangan hari ini, Kamis (18/2/2021). Dalam lima menit perdagangan, saham ANTM terpantau melemah 1,45 persen ke level 2.710.

Total transaksi saham ANTM di awal perdagangan mencapai 31,36 juta lembar dengan nilai transaksi Rp84,62 miliar. Investor asing tercatat mencetak net buy sebesar Rp19,65 miliar atas saham ANTM.

Untuk diketahui, saham ANTM meroket pada tahun lalu seiring dengan kabar investasi Tesla di Indonesia. Tesla disebut tengah menjajaki peluang investasi karena Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Mineral itu dibutuhkan dalam rantai produksi baterai dan kendaraan listrik.

Namun, belakangan produsen mobil listrik milik Elon Musk Tesla Inc. tampaknya semakin positif memilih India sebagai basis produksi keduanya di Asia. Bila benar terjadi, harapan Indonesia untuk mendatangkan Tesla terancam pupus.

Beberapa waktu lalu, Tesla dikabarkan tengah mendekati tahap akhir untuk mencapai kesepakatan memproduksi mobil listrik di India. Jika kesepakatan ini selesai diteken, maka Tesla akan memiliki 3 basis produksi yakni di Amerika Serikat, China, dan India.

Dilansir Bloomberg, Senin (15/2/2021), Menteri Negara Bagian tersebut mengatakan Tesla memilih Bangalore di negara bagian Karnataka sebagai pabrik pertamanya di India. 

Pemilihan Bangalore sendiri tidak terlepas dari kawasan ini yang dikenal sebagai hub kendaraan listrik dan sumber talenta manufaktur. Bangalore atau Bengaluru merupakan kota ketiga terbesar di India dan dikenal sebagai Silicon Valley Asia karena banyak perusahaan teknologi berkantor pusat di kota tersebut.

Berdasarkan sumber internal yang mengetahui kesepakatan ini, Tesla telah bernegosiasi dengan pemerintah setempat selama 6 bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini