Imbal Obligasi Sentuh Rekor, Wall Street Melorot

Bisnis.com,19 Feb 2021, 05:02 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat terjun ke level terendah dalam sepekan seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi Negeri Paman Sam.

Pada perdagangan Kamis (18/2/2021), indeks S&P 500 turun 0,4 persen, terendah lebih seminggu terakhir. Indeks Dow Jones dan Nasdaq juga merosot masing-masing 0,4 persen dan 0,7 persen.

Dilansir dari Bloomberg, pasar saham merana karena pelaku pasar khawatir kenaikan imbal hasil obligasi akan mengerek laju biaya dana sehingga menahan reli di bursa saham. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini mencapai 1,32 persen, level tertinggi dalam setahun terakhir.

“Kenaikan suku bunga ini pasti akan menguji keberanian dan daya tahan tren bullish,” kata Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakley Advisory Group.

Pada perkembangan lain, poun menyentuh level terkuat terhadap euro sejak Maret 2020 di tengah optimisme terhadap program vaksinasi. Adapun dolar AS melemah terhadap sepuluh mata uang utama dunia lainnya. 

Di Asia, bursa saham mayoritas ditutup melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,6 persen. Begitu juga dengan indeks Topix Jepang, melemah lebih dari 1 persen.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini