3 Perusahaan Ini Siap Membentuk Holding Panas Bumi

Bisnis.com,22 Feb 2021, 21:03 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Petugas melakukan pengawasan dan pengecekan pada pembangkit listrik tenaga panas bumi. Istimewa/PLN

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT PLN (Persero), PT PLN Gas & Geothermal (GG), masih menunggu skema pembentukan holding BUMN panas bumi.

Holding tersebut rencananya menggabungkan anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) yang bergerak di sektor panas bumi, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Gas & Geothermal, serta PT Geo Dipa Energi (Persero).

Direktur PT PLN Gas & Geothermal (GG) Yudistian Yunis mengatakan bahwa pembentukan holding merupakan ranah Kementerian BUMN dengan induk perusahaan.

Menurutnya, saat ini tim PLN bersama PT Geo Dipa Energi (Persero) dan subholding Pertamina, PT Pertamina Power Indonesia (PPI), tengah berkerja untuk merealisasikan pembentukan holding yang dimandatkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

"Sekarang lagi berdiskusi panjang lebar bagaimana mewujudkan harapan Pak Menteri BUMN. PLN GG tinggal menunggu apa yang harus dilakukan sesuai pembahasan tim. Kami tinggal laksanakan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).

Dia menuturkan bahwa wacana pembentukan holding panas bumi sebetulnya telah mengemuka sejak 2009—2010. Namun, saat itu belum menjadi prioritas pemerintah sehingga belum terealisasi hingga saat ini.

Dengan didorongnya pembentukan holding panas bumi sekarang ini, ia optimistis pengembangan panas bumi di Indonesia dapat semakin terakselerasi. "Karena pemerintah mengumpulkan jadi satu sumber daya manusia dan modalnya, jadi jauh lebih cepet. Pemerintah fokus satu tempat untuk bangun geotermal," katanya.

Harus diakui, tuturnya, pengembangan panas bumi di Indonesia masih sangat minim dari potensinya yang sangat besar, sedangkan panas bumi merupakan salah satu energi terbarukan yang bisa diandalkan untuk menjaga kemandirian dan ketahanan energi nasional. Oleh karena itu, potensinya harus dikembangkan semaksimal mungkin.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi sampai dengan 2020 mencapai 2.130,7 megawatt, sedangkan potensinya mencapai 23,9 gigawatt (GW).

Sementara itu, Manager Government and Public Relation PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Sentot Yulianugroho belum bisa memberikomentar mengenai rencana pembentukan holding panas bumi.

Adapu, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Ibrahim mengatakan bahwa pihaknya juga masih menunggu skema pembentukan holding.

"Apapun keputusannya kami semua berharap hasilnya akan mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia terutama panas bumi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini