Saham Teknologi dan Penerbangan Jeblok, Wall Street Tertekan

Bisnis.com,22 Feb 2021, 22:33 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok menyusul kenaikan harga komoditas dan imbal hasil obligasi AS. Prospek pemulihan yang dinilai lebih cepat dari perkiraan.

Dilansir dari Bloomberg, pada perdagangan Senin (22/2/2021), saham teknologi menjadi pemberat Wall Street. Indeks Nasdaq 100 turun sekitar 1 persen sedangkan indeks S&P500 turun 0,6 persen. 

Saham Boeing Co. turun 2 persen setelah pabrikan pesawat itu mengumumkan penghentian penggunaan pesawat 777 setelah ada kegagalan mesin. Di sisi lain, yield obligasi 10 tahun AS naik 1,35 persen. Harga komoditas juga kompak menghijau dari minyak brent hingga tembaga. 

Kepala Alokasi Aset Global UBS Wealth Management Adrian Zuercher mengatakan pasar keuangan masih menghadapi iklim yang berisiko. 

"Semua orang berbicara pertumbuhan ekonomi lebih baik, prospek lebih banyak stimulus fiskal, maka normal saja kalau semuanya cenderung lebih tinggi," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Di Asia, bursa saham China merosot. Indeks CSI 300 turun 3,1 persen, penurunan terbesar sejak Juli. Adapun indeks S&P BSE Sensex India merosot untuk hari kelima.

Berikut perkembangan pasar terkini : 

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini