Tak Cuma Vaksin, Ini Faktor Kunci Pulihkan Pariwisata

Bisnis.com,23 Feb 2021, 20:12 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Foto udara destinasi wisata pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020).ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Program Vaksinasi Nasional di sektor pariwisata diperkirakan tidak akan serta merta menjamin penurunan risiko terjangkit Covid-19 secara drastis. Upaya percepatan pemulihan sektor pariwisata pun dinilai tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan vaksin semata.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hari Santosa Sungkari menilai penerapan protokol kesehatan menjadi kunci yang sama pentingnya dengan vaksinasi dalam upaya percepatan pemulihan.

"Efektivitas dari vaksinasi kan belum tampak, meskipun kami percaya bahwa itu akan sangat membantu. Namun, walaupun ada vaksinasi, kita harus menyiapkan strategi khusus," kata Hari kepada Bisnis.com, Selasa (23/2/2021).

Hari menjelaskan pemerintah akan menyiapkan zonasi guna membatasi pergerakan wisatawan agar tetap berada di koridor aman sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sistem zonasi itu, diyakini akan sangat membantu pelaku di industri pariwisata dalam mempercepat pemulihan.

Pada praktiknya nanti, sistem zonasi tersebut berperan sebagai infrastruktur dasar bagi pelaksanaan konsep travel bubble di Tanah Air yang menjadi indikator atas keberhasilan rencana pemerintah secara perlahan membuka kembali pintu bagi wisatawan mancanegara (wisman).

Apabila efek jangka pendek dari strategi tersebut dapat muncul dalam satu bulan pertama masa penerapan, diperkirakan level kepercayaan diri masyarakat untuk berwisata akan pulih sehingga memungkinkan pembukaan zona-zona baru untuk menarik wisman lewat travel bubble.

Namun, dia menekankan bahwa vaksinasi adalah salah satu cara yang masih riskan tanpa diiringi dengan penerapan protokol kesehatan. "Kami harus menjaga zonanya supaya tidak campur aduk. Selama itu masih campur aduk, risikonya masih akan ada, walaupun memang dengan vaksin bisa turun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini