Baru 2 Bulan, ‘Saldo’ Gojek di Bank Jago (ARTO) Bertambah Rp19 Triliun

Bisnis.com,23 Feb 2021, 07:36 WIB
Penulis: Gajah Kusumo
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar./Bisnis-Rivki Maulana

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Jago Tbk. kini bertengger dalam daftar sepuluh emiten dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia setelah harga sahamnya melonjak 16,27 persen ke level harga Rp10.900 per saham.

Kapitalisasi pasar atau market cap emiten bersandi saham ARTO itu pun kini sudah mencapai Rp118,33 triliun atau berada pada peringkat ke-10 emiten kakap di lantai bursa.

Sepanjang tahun ini saja, harga saham Bank Jago sudah membubung 231,31 persen dan selama sepekan terakhir naik 42,48 persen.

Nah berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada pertengahan Desember tahun lalu atau tepatnya Jumat (18/12/2020), PT Dompet Karya Anak Bangsa atau sering disebut DOKAB—perusahaan yang berada di belakang aplikasi Go-Pay—melakukan pembelian 1.956.600.000 atau 1,95 miliar saham ARTO dengan harga pelaksanaan Rp1.150.

"Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham langsung," papar Andre Soelistyo, Direktur Utama DOKAB kala itu.

Kepemilikan DOKAB di ARTO pun naik menjadi 22,16 persen atau 2,4 miliar saham, dari sebelumnya 4,14 persen atau 449,14 juta saham.

Adapun, total transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp2,25 triliun. Jika dihitung, 1,95 miliar saham ARTO yang dibeli dengan harga Rp1.150 per sahamnya itu, kini nilainya sudah mencapai Rp21,32 triliun jika mengacu pada harga Bank Jago sebesar Rp10.900 pada penutupan perdagangan kemarin.

Artinya, kenaikan investasi Gojek di Bank Jago, dari modal pembelian Rp1.150 itu, kira-kira nilainya sudah mencapai Rp19,07 triliun lho. Masih lanjut ngacir enggak ya saham Bank Jago?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gajah Kusumo
Terkini