Hiswana Migas Kalsel Sebut Distribusi LPG Terhambat Tak Picu Kelangkaan

Bisnis.com,23 Feb 2021, 11:41 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Helikopter Badan Nasional Penanggalungan Bencana (BNPB) jenis Bell 412 EP membawa logistik bantuan korban banjir bandang melintas di lereng pegunungan meratus di Desa Datar Ajab, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Minggu (24/1/2021)./Antara-Bayu Pratama S.

Bisnis.com, SAMARINDA – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menyatakan tidak ada kelangkaan LPG 3 Kg di Kalimantan Selatan.

Ketua Hiswana Migas Kalsel, Saibani menyebutkan bahwa pihaknya dan Pertamina memiliki stok tabung gas LPG 3 Kg di depo sekitar 2.876 Metrik Ton (MT) dan dapat bertahan hingga 8 hari.

“Stok gas LPG 3 Kg di Hiswana migas dan pertamina mencukupi. tidak ada kelangkaan,” ujarnya dikutip dari Media Centre Diskominfo Kalsel, Selasa (23/2/2021).

Dia menegaskan bahwa penyaluran distribusi hanya terhambat akibat kerusakan infrastruktur pasca banjir pada awal Februari lalu.

Selanjutnya, Saibani menjelaskan bahwa penyaluran gas LPG 3 Kg ke daerah dan pertamina SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) tidak berjalan maksimal disebabkan depot mini LPG Pertamina yang berada di Kabupaten Barito tidak dapat diakses akibat banjir di jalan utama Gubernur Syarkawi.

“Jadi pendistribusian sementara tidak lewat jalan Gubernur Syarkawi tetapi melalui Kapal LCT yang telah disewa oleh PT Pertamina dan LCT tersebut dapat membawa 13 ton tabung LPG subsidi,” jelasnya.

Akibatnya segala upaya dilakukan, diantaranya yaitu Pertamina yang telah menyewa Kapal LCT untuk membatu pendistribusian gas LPG hingga penambahan jam kerja. Sehingga, dia menilai perbaikan infrastruktur tersebut sangat penting dalam upaya pendistribusian LPG ke daerah.

“Pendistribusian mulai dari bongkar muat di depot LPG Sungai Barito turunnya ke angdam jaya (Dermaga Banjar raya) Kapal LCT dan setelah itu baru bisa melayani ke Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura dan Tanah laut,” terangnya.

Kendati demikian, pendistribusian gas LPG menggunakan mobil ke daerah dinilai tidak maksimal. Hal tersebut disebabkan waktu tempuh yang mencapai 5 jam hingga kondisi alam seperti ketergantungan pada ketinggian pasang surut air Sungai Barito .

“Jadi kami berharap infrastruktur kerusakan jalan dan jembatan dapat segera diperbaiki agar pendistribusian gas LPG tepat waktu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini