Saham Tesla Anjlok Hampir 10 Persen, Wall Street Ikur Melorot

Bisnis.com,23 Feb 2021, 22:03 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok seiring dengan penurunan saham-saham teknologi. Wall Street kembali tertekan setelah kenaikan imbal hasil obligasi AS berlanjut.

Pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/2/2021), indeks S&P 500 turun 0,7 persen pada pukul 21.40 WIB atau 09.40 Waktu New York. Sementara itu indeks Nasdaq melorot hampir 2 persen di awal perdagangan dan menuju penurunan terpanjang sejak 2019.

Saham-saham teknologi dilego karena investor khawatir jangan-jangan valuasinya sudah terlalu tinggi. Saham Tesla milik Elon Musk juga turun 5 persen karena investor sudah ogah dengan saham-saham pemimpin reli sejak pandemi. Pada pukul 22.00 WIB, saham Tesla terpantau anjlok 9,63 persen.

Secara umum, saham-saham yang disebut growth stock a mengalami nasib buruk dibandingkan dengan saham-saham value stock. Faktor vaksinasi membuat ekspektasi pemulihan ekonomi membuncah dan mengerek imbal hasil obligasi.

Maka, rotasi pemilihan saham pun mulai terjadi. Saham-saham yang diuntungkan dari pengakhiran pembatasan sosial mulai diburu kembali. Alhasil indeks Dow Jones lumayan bisa bertahan dari gempuran aksi jual. Rotasi saham juga terjadi di Bursa Eropa.

“Kami mungkin mencapai titik di mana ini adalah rotasi yang tidak terlalu berbahaya, di mana orang mulai khawatir tentang pertumbuhan berlipat ganda,” kata Michael Shaoul, kepala eksekutif di Marketfield Asset Management, dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.

Investor kini sedang menunggu pidato dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell saat menghadap Komite Perbankan Senat AS. The Fed diharapkan bisa mengurangi risiko inflasi meskipun ada proposal bantuan senilai US$1,9 triliun dari Presiden Joe Biden.

Berikut perkembangan pasar terkini :

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini