Duh! Ribuan Kontainer Terhambat Akibat Banjir Jabodetabek

Bisnis.com,23 Feb 2021, 18:18 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Truk pengangkut peti kemas melintasi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Asosisasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengeluhkan ribuah kontainer barang terhambat akibat banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan banyak truk yang terjebak di jalan tol Cipali yang longsor dan putusnya jalur kereta api di Lemah Abang, Kabupaten Bekasi akibat banjir pada 20 Februari 2021. Selain itu, pengiriman barang sebagian juga terhambat karena kawasan pergudangan di Jakarta Barat dan beberapa akses jalan menuju bandara yang turut terdampak banjir.

"Banjir tidak hanya terjadi di jalan-jalan utama di wilayah Jabodetabek, tapi sejumlah kawasan industri di Bekasi juga terendam banjir, sejumlah pool truk juga terendam banjir, sehingga sekitar dua hari kegiatan pengiriman terhenti,” katanya, Selasa (23/2/2021).

Yukki memerinci lalu lintas truk untuk pengiriman barang dengan petikemas melalui Pelabuhan Tanjung Priok rata-rata 16.500 kg per hari. Demikian juga pengiriman barang melalui Bandara Soekarno-Hatta, yang rata-rata satu hari mencapai 2.465 ton.

“Pengiriman melalui kereta api relatif lebih sedikit, hanya rata-rata sekitar 400 TEUs," imbuhnya.

Sebelumnya, dampak banjir terhadap pengusaha truk angkutan juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI) Kyatmaja Lookman. Banjir yang terjadi secara otomatis membuat semua kegiatan terganggu sehingga truk tidak bisa mengirim barang dari dan menuju kawasan industri.

Dia bahkan memperkirakan kerugian yang akan dialami pengusaha mencapai Rp1,5 juta per hari. Hal itu diungkapkan Lookman mengingat dampak keterlambatan pengiriman barang yang dialami truk akibat banjir yang akan berakibat terhadap penambahan ongkos.

"Selain itu banjir tentu berisiko membuat barang dan kendaraan rusak kalau terendam air sehingga potensi kerugian akan lebih besar," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini