Jasa Konstruksi Sepi, Rugi Acset Indonusa (ACST) Membengkak

Bisnis.com,24 Feb 2021, 17:26 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Sebuah crane tengah beroperasi di proyek Wisma Pertamina. Proyek tersebut digarap oleh PT Acset Indonusa Tbk. pada 2018./acset

Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan pendapatan dari jasa konstruksi menjadi penyebab penurunan kinerja emiten kontraktor PT Acset Indonusa Tbk. 

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, emiten berkode saham ACST ini mengalami penurunan pendapatan jasa konstruksi sebesar 74,40 persen menjadi Rp844,43 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,29 triliun.

Begitu pula jasa konstruksi dari pihak berelasi juga turun 39,25 persen menjadi Rp212,66 miliar dari sebelumnya Rp350,06 miliar.

Secara total, pendapatan ACST anjlok 69,48 persen menjadi Rp1,20 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,94 triliun.

Beban penjualan mengalami tekanan hingga 340,80 persen menjadi Rp631,45 miliar dari sebelumnya Rp143,25 miliar.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan dapat ditekan menjadi Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp4,04 triliun.

Rugi tahun berjalan ACST pun membengkak pada tahun lalu hingga Rp1,34 triliun atau naik 18,39 persen dari tahun sebelumnya Rp1,13 triliun.

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari optimistis perolehan kontrak baru akan meningkat lagi tahun ini setelah membukukan nilai kontrak baru sekitar Rp289 miliar yang terdiri dari proyek fondasi dan tol akses Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

Mengenai target kontrak baru yang dibidik emiten berkode saham ACST tersebut, Maria tidak menyebutkan secara spesifik. Namun, Acset Indonusa sudah tergabung dalam konsorsium pemrakarsa proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami dan mengaku sudah siap untuk mengikuti lelang di Kementerian PUPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini