Bisnis.com, JAKARTA — Seiring dengan perkembangan zaman, kesulitan dalam masalah pendanaan untuk pemasangan pembangkit listrik tenga surya atap mulai terpecahkan.
Head of Corporate Banking UOB Indonesia Edwin Kadir menjelaskan bahwa sebagai perusahaan perbankan, pihaknya mendukung program pemerintah untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui fasilitas pendanaan.
Menurutnya, pada dasar risiko pembiayan EBT relatif lebih rendah dibandingkan dengan energi konvensional. Pasalnya, untuk PLTS atap dengan daya 30 MW—50 MW, proses konstruksinya hanya berjalan 1 tahun, sedangkan untuk proyek konvensional bisa memakan waktu 2,5 tahun. Di samping itu, dari sisi pemeliharaan pun PLTS atap cenderung rendah risiko.
"Jadi, pembiayaan jangka panjang komersial dan industri sampai 7 tahun untuk pembiayaan solar panel, ritel, dan residensial untuk kartu kredit, dan kami memberikan fasilitas 0 persen sampai dengan jangka waktu 3 tahun," katanya dalam webinar Peran Energi Baru dan Terbarukan untuk Mewujudkan Sustainable City di Indonesia, Rabu (24/2/2021).
Dalam kesempatan yang sama, President Director UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan bahwa pengembngan energi baru dan terbarukan menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan investasi.
Di samping itu, pihaknya memercayai bahwa dengan adanya sinergi dan kolaborasi yang erat dari seluruh pihak, bauran energi baru dan terbarukan di Indonesia akan diakselerasikan menjadi 23 persen pada 2025.
"Saya dan kami berharap dengan dukungan pemerintah terkait penggunanan EBT dapat menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan investasi pada masa pandemi Covid-19," katanya.
Seperti dikutip dari laman resmi UOB Indonesia, fasilitas pinjaman U-Solar merupakan program yang dirancang baik untuk individu maupun pelaku industri. Penerima fasilitas pinjaman bisa mendapatkan potensi penghematan biaya listrik sambil ikut berperan menjaga keseimbangan lingkungan.
Program U-Solar dari UOB membuat peralihan ke energi surya menjadi mudah. Para mitra kontraktor energi surya akan membantu proses pemasangan dari awal hingga akhir, serta menyediakan jasa pemeliharaan tanpa biaya tambahan.
Dalam program itu, UOB Indonesia menggandeng mitra PT Selarasa Day utama dan TML Energy.
CEO PT Selaras Daya Utama Fendy Liem menjelaskan bahwa kapasitas terpasang PLTS atap di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat seiring dengan masuknya fasilitas-fasilitas pembiayaan.
"Dalam beberapa tahun ini kita sudah memasang di salah satu proyek bisa sampai 2 MW, 7 MW, itu karena kehadiran financing karena sebelumnya kalau perusahaan harus invest sangat sulit, tapi selama ini yang ada hanya untuk industri, UOB secara aktif memberikan support untuk residensial," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel