Pasar Sekunder Properti Masih Bergerak, Ditopang "Harga Covid-19"

Bisnis.com,24 Feb 2021, 17:03 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Foto udara perumahan di Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat./Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) mengungkapkan bahwa bisnis properti di pasar sekunder tertolong “harga Covid-19”.

Ketua Umum AREBI Lukas Bong, bahwa properti di pasar sekunder terus bergerak dan salah satu faktor pendorong utama bagi bergeraknya pasar sekunder adalah penerapan harga Covid. "Investor mau masuk ke pasar sekunder karena harga Covid,” ujarnya.

Dia mengemukakan hal itu dalam diskusi mengenai prospek bisnis perekonomian tahun ini pada Rabu (24/2/2021) yang diselenggarakan Rumah123.com, bagian dari 99 Group yang berbasis di Singapura.

Harga Covid-19 yang dimaksud Lukas adalah diskon besar-besaran yang dilakukan oleh pemilik properti pada kondisi bisnis yang tertekan. Diskon yang berkembang di masyarakat di npasar sekunder, menurut pantauan Bisnis.com, memncapai 40 hingga 60 persen.

Sebelumnya Senior Director Leads Property Darsono Tan mengemukakan bahwa pasar properti residensial sekunder masih mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, perumahan sekunder menjadi salah satu segmen pasar properti yang tertekan cukup dalam di tengah pandemi Covid-19.

"Terdapat beberapa properti residensial sekunder yang ditawarkan dengan harga di bawah pasar karena masih belum banyak pembeli," paparnya.

Hal ini disebabkan karena memang ekonomi sedang sulit dan pasar rumah sekunder hanya ada dua pilihan pembayaran yakni cash keras dan KPR apabila sudah balik nama sertifikatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini