Vaksinasi di Sektor Pariwisata Bali, GIPI: Target 28.000 Orang  

Bisnis.com,25 Feb 2021, 19:52 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Petugas menyuntikan vaksin Covid-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedi mengonfirmasi cuitan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sektor pariwisata di Provinsi Bali. 

Didien mengatakan vaksinasi akan dilakukan di berbagai macam lokasi, termasuk fasilitas-fasilitas kesehatan di Pulau Dewata dengan jumlah total orang yang akan divaksin sebanyak 28.000 orang.

"Sebanyak 28.000 orang akan divaksin di Bali. Setelah Balim akan dikebut vaksinasi pariwisata secara nasional," ujar Didien kepada Bisnis, Kamis (25/2/2021).

Sebagaimana diketahui, total jumlah pekerja di sektor pariwisata Tanah Air sebanyak 12 juta orang. Proses pengumpulan data oleh GIPI, lanjutnya, dilakukan dalam 10 hari ke depan untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami menargetkan pengumpulan data rampung dalam 10 hari ke depan untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian Kesehatan," ujar Didien.

Dia juga berharap efek jangka pendek dari upaya tersebut bisa segera dirasakan tahun depan. Paling tidak, lanjutnya, pelaku industri pariwisata bisa kembali bergeliat atas kontribusi wisatawan domestik (wisdom).

Namun, GIPI yang mengemban tugas melakukan pengumpulan data bersama-sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berhadapan dengan keterbatasan jumlah vaksin.

Berdasarkan surat yang dikirimkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hanya 17,4 juta orang yang disasar dari berbagai macam sektor, antara lain; guru, TNI, Polri, DPR, DPRD, tokoh agama, pejabat negara, ASN, BUMN, BUMD, Satpol PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, dan lain-lain.

Di samping itu, pemerintah juga menggencarkan penerapan protokol kesehatan serta membuat standardisasi seperti sertifikasi CHSE bagi seluruh pengusaha sektor pariwisata sebagai pendorong tambahan percepatan pemulihan di sektor pariwisata.

Tahun lalu, pemerintah menerbitkan 5.000 sertifikat CHSE untuk pelaku industri. Tahun ini, angka tersebut ditargetkan melonjak menjadi 7.000. Sertifikasi CHSE tersebut dinilai mampu membangun kepercayaan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini