SBY: Upaya Kudeta Partai Demokrat Tidak Bermoral dan Nista

Bisnis.com,25 Feb 2021, 14:08 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Susilo Bambang Yudhoyono/Instagram Ano Yudhoyono

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut gerakan kudeta terhadap partai itu dilakukan dengan cara tidak bermoral.

Melalui saluran Youtube Partai Demokrat, SBY meragukan pelaku kudeta akan berkorban demi Partai Demokrat. Pasalnya, tidak ada darah dan keringat atau jasa yang telah dilakukan oleh orang tersebut.

SBY menyebut keterlibatan seorang pejabat tinggi di pemerintah. Namun, dia meyakini orang itu belum tentu akan mencintai partai. Meski tak disebut secara terang-terangan, sejumlah petinggi Demokrat sempat menyebut Kepala KSP Moeldoko merupakan sosok yang dimaksud.

“Yang diinginkannya hanya kekuasaan semata. Kekuasaan yang diperoleh dengan cepat dan mudah meskipun tidak halal, tidak bermoral dan nista, kekuasaan yang hendak digunakan untuk maju sebagai Capres 2024 mendatang,” kata SBY, Rabu(24/2/2021).

Selain itu, Presiden ke-6 RI itu menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak diperjualbelikan kepada siapapun. Partai berlambang bintang mercy itu kata SBY tidak tergiur dengan uang sepeserpun.

Dia juga menyebut apabila kudeta berhasil dilakukan, tidak menutup kemungkinan seluruh pengurus Demokrat di Tanah Air akan diobrak-abrik.

“Kalau ternyata mereka bisa mengganti Ketum Partai Demokrat, maka dengan cepat dan mudahnya mereka akan bisa mengganti Ketua DPD dan DPC bahkan kepengurusan di tingkat ranting dan anak ranting,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan terkait dugaan rencana kudeta partai secara besar besaran. Para pelaku disinyalir berasal dari pengurus aktif, mantan pengurus dan petinggi pemerintah.

Tidak lama usai pernyataan itu, Kepala KSP Moeldoko memberikan pernyataan membantah tudingan tersebut. Dia berdalih tidak ada pembicaraan tentang upaya kudeta. Namun dia mengakui sempat bertemu sejumlah kader partai tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini