Ada yang Ingin Rebut Demokrat, SBY: Apa Jasanya untuk Partai?

Bisnis.com,25 Feb 2021, 15:29 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021 - Youtube Partai Demokrat

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan ada keterlibatan sosok di lingkaran pemerintah yang ingin melakukan kudeta terhadap kepemimpinan yang sah di Partai Demokrat.

Saat memberi pernyaan di saluran Youtube Partai Demokrat, SBY tidak mempercayai orang di luar Demokrat yang akan mendongkel kepemimpinan di partai itu benar-benar mencintai Demokrat. Dia juga menegaskan sosok itu memiliki kekuasaan di pemerintahan saat ini.

"Saya tidak percaya kalau orang luar yang hendak mendongkel kepemimpinan partai kita itu yang kebetulan seorang pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan di pemerintahan sungguh mencintai partai kita,” katanya, dikutip Kamis (25/2/2021).

Selain itu, Presiden ke-6 RI ini juga tidak yakin orang yang disinyalir akan mengambil alih Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pucuk pimpinan partai akan berkorban demi semuanya.

“Karena tidak ada darah dan keringatnya, tidak ada jasa dan tidak ada pula pengorbanannya,” terangnya.

Dia menyebut sosok iitu hanya menginginkan kekuasaan yang disebut diperoleh dengan cepat dan mudah meskipun dengan cara yang tidak halal, tidak bermoral dan nista untuk maju sebagai calon Presiden pada 2024 mendatang.

“Partai kami not for sale, bukan untuk diperjualbelikan, walaupun Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi kami tidak tergiur dengan uang anda seberapapun besarnya," tegas SBY.

Sebelumnya, Demokrat melalui Ketum AHY menyampaikan bahwa ada dugaan rencana kudeta secara besar-besaran. AHY juga menyebut orang yang terlibat berasal dari bekas partai demokrat, anggota aktif dan pejabat di lingkungan pemerintah.

Belakangan sejumlah petinggi Demokrat menuding Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Tidak lama setelah pengumuman itu, mantan Panglima TNI itu langsung menyampaikan klatifikasi dan membantah hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini