Tesla Bangun Pabrik di India di 2025, Luhut: Apa Akan Kejadian?

Bisnis.com,25 Feb 2021, 13:18 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa sampai saat ini masih melakukan pembicaraan dengan Tesla Inc.

Ini menjawab pertanyaan terkait produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat tersebut yang membangun pabrik di India.

“Jadi tidak ada yang sebenarnya orang ribut soal mobil Tesla di India, itu kan baru kejadian tahun 2025 juga. Apa itu akan terus kejadian juga? Kita tidak tahu,” katanya pada diskusi acara televisi, Kamis (25/2/2021).

Luhut menjelaskan bahwa pada teknologi otomotif, bauksit, tembaga, dan nikel ore dimasukkan dalam kerangka kendaraan listrik. Itu semua ada di Indonesia.

“Itu membuat cost [kendaraan listrik] lebih murah dan jarak capai lebih jauh. Jadi feature-nya [keistimewaannya] ada di sini,” jelasnya.

Selama pembahasan dengan Tesla, terang Luhut, tidak pernah sekalipun membahas terkait pembangunan pabrik mobil. 

Sebagai penghasil nickel ore terbesar di dunia, perusahaan milik Elon Musk melihat potensi tersebut. Meski begitu, Luhut enggan membeberkan lebih jauh pembahasannya.

“Ada enam di tempat mereka itu, salah satunya mobil. Ada lagi mengenai Starlink, launching pad, hypersonnic, ada baterai lithium pack, dan stabilizer energy. Itu yang kita bicarakan,” terangnya.

Sebelumnya, Tesla dikabarkan semakin positif memilih India sebagai basis produksi keduanya di Asia. Padahal di saat yang sama Indonesia juga sedang melakukan pendekatan.

Tesla dikabarkan tengah mendekati tahap akhir untuk mencapai kesepakatan memproduksi mobil listrik di India. Jika mufakat, Tesla akan memiliki 3 basis produksi yakni di Amerika Serikat, China, dan India.

Sementara itu, terang Luhut kini pemerintah telah menjalin kerja sama dengan China Contemporary Amperex Technology (CATL) membangun pabrik baterai lithium dan LG Energy Solution terkait industri sel baterai kendaraan listrik.

“Ini dari hulu sampai hilir semua. Dan kita buat terintegrasi. Kita selama ini kan agak segmented, Jadi nickel ore ini ada smelter-nya dan turunannya. Kemudian cooper ada smelter dan turunannya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini