Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Capital Indonesia Tbk. merupakan satu di antara sejumlah bank dengan modal inti kurang dari Rp2 triliun, yang menjadi incaran investor asing untuk menggarap peluang pasar keuangan digital di Indonesia.
Sea Group, induk usaha e-commerce Shopee, dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi Bank Capital yang akan ditransformasikan menjadi bank digital. Selain Sea Group, Grab juga mengincar layanan digital Bank Capital yakni Capital Net yang digunakan pelanggan sejak 2019.
Kabar tersebut membuat harga saham BACA melesat. Pada perdagangan Kamis (25/2/2021), harga sahamnya naik 23,39% ke level Rp765. Adapun selama sebulan terakhir, harga sahamnya sudah mengalami kenaikan 91,25%.
Kemarin, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 178,87 juta saham dengan nilai transaksi Rp137,51 miliar. Sahamnya telah ditransaksikan sebanyak 13.223 kali.
Direktur Utama PT Bank Capital Indonesia Tbk. Wahyu Dwi Aji menyatakan Grab bukan satu-satunya perusahaan digital yang tertarik dengan perseroan. Dalam jawaban kepada Bursa atas kabar tersebut, Wahyu mengatakan perseroan membuka peluang kepada semua investor untuk mengembangkan layanan digitalnya.
"Perseroan pada saat ini memang sedang mengembangkan layanan digital. Sebagai perusahaan publik, maka ketertarikan investor sangat terbuka untuk semua perusahaan," terangnya dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia, Kamis (25/2/2021).
Lantas, bagaimana kinerja keuangan Bank Capital sepanjang tahun lalu? Laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan di laman perseroan yakni per September 2020.
Hingga kuartal III/2020, pendapatan bunga bersih Bank Capital tercatat Rp459,91 miliar atau naik 33,86% secara tahunan. Namun demikian, laba bersihnya anjlok 24,43% menjadi Rp60,47 miliar.
Kredit yang diberikan naik 19,49%, dari Rp9,75 triliun menjadi 11,65 triliun. Sementara dana pihak ketiga yang dihimpun turun 7,08%, dari Rp16,11 triliun menjadi Rp14,97 triliun, yang disumbang dari jenis giro dan deposito.
Bank Capital mencatat modal inti sampai dengan 30 September 2020 sebesar Rp1,25 triliun. Artinya, perseroan masih membutuhkan sekitar Rp750 miliar untuk mencapai kewajiban modal inti minimum Rp2 triliun pada 2021.
Terkait pemenuhan modal inti bank, Dirut Bank Capital Wahyu Dwi Aji pada pertengahan tahun lalu menyampaikan perseroan berencana menambah modal melalui rights issue. Selanjutnya, RUPSLB yang digelar September kemarin menyetujui rencana penawaran umum terbatas (PUT) IV melalui rights issue dengan dana yang diincar Rp2 triliun.
Selanjutnya, dikutip dari keterbukaan informasi pada 10 Februari 2021, manajemen menyampaikan perseroan berencana untuk melakukan penawaran umum terbatas IV tahun 2021 pada akhir semester I tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel