Soal Kerja Prabowo dan Sandiaga, Pengamat: Survei Bukan Patokan!

Bisnis.com,27 Feb 2021, 17:59 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang kepuasan terhadap menteri tak bisa dijadikan sebagai sebuah patokan kinerja.

Dalam survei terbarunya yang dirilis pada 22 Februari 2021, LSI menyatakan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno meraih tingkat kepuasan publik tertinggi dibanding menteri lainnya dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Saya pikir belum bisa jadi patokan karena survei tersebut lebih berupaya mencari respons publik terhadap capaian pemerintah," kata Wasisto dalam keterangan resmi, Sabtu (27/2/2021).

Menurutnya, survei LSI tersebut lebih mengedepankan persepsi masyarakat sehingga menghasilkan pandangan subjektif terhadap popularitas.

"Saya pikir kalau dasar survei itu adalah soal persepsi responden. Itu bisa menghasilkan pandangan subjektif baik itu kinerja maupun popularitas," imbuhnya.

Bukan hanya dinilai baik sebagai menteri, Prabowo pun menjadi top of mind bagi responden sebagai calon presiden pada pemilu 2024.

Dia memperoleh 22,5 persen suara responden, menyusul Ganjar Pranowo 10,6 persen, Anies Baswedan 10,2 persen, Basuki Tjahaja Purnama 7,2 persen, Sandiaga Uno 6,9 persen, Tri Rismaharini 5,5 persen, Ridwan Kamil 5,0 persen, AHY 4,8 persen dan 10,4 persen lainnya belum menjawab.

Survei digelar LSI selama lima hari tujuh hari mulai 25 - 31 Januari 2021. Kajian ini dilakukan secara tatap muka dengan sampel adalah para pemilih atau berumur 17 tahun ke atas.

Selain itu, jumlah sampel yang diambil 1200 secara acak menggunakan muslistage random sampling sebagai sampel basis. Diperkirakan margin error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

LSI juga melakukan oversampel di 11 provinsi masing-masing sebanyak 100 responden sehingga total sampel yang dianalisis pada laporan ini sebanyak 2300 sampel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini