Lelang SUN Sudah Digelar 4 Kali Tahun Ini, Bagaimana Animo Investor?

Bisnis.com,28 Feb 2021, 13:31 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN)  pada Selasa (2/3/2021) mendatang, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri yang terdiri dari SPN12210603 (new issuance), SPN12220203 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (new issuance), FR0083 (reopening), dan FR0089 (new issuance).

Sepanjang tahun 2021, pemerintah telah melakukan empat kali lelang SUN. Lelang pada 2 Maret 2021 akan menjadi lelang edisi kelima pada tahun ini dan pertama untuk bulan Maret. Hasil lelang SUN pada tahun ini menunjukkan tren penawaran yang fluktuatif.

Pada lelang SUN perdana yang diadakan pada 5 Januari 2021, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp97,168 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp41 triliun.

Jumlah penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 19 Januari 2021. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp55,294 triliun dan menyerap Rp24,25 triliun diantaranya.

Pada lelang  2 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami perbaikan setelah pemerintah menghimpun Rp83,79 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp35 triliun.

Hasil lelang terakhir, 16 Februari 2021, kemudian kembali mengalami penurunan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp60,84 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp30 triliun.

Sementara itu, untuk lelang 2 Maret, pemerintah memasang target indikatif senilai Rp30 triliun dan target maksimal senilai Rp45 triliun.

Adapun profil masing-masing seri yang akan dilelang sebagai berikut:

Alokasi pembelian nonkompetitif SPN12210603 dan SPN12220203 ditetapkan 50 persen dari jumlah yang dimenangkan. Sementara alokasi pembelian nonkompetitif dari 5 seri obligasi negara ditetapkan 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini