Pejabat Jepang Mundur Karena Ditraktir, Dino Patti Djalal Bandingkan dengan RI

Bisnis.com,01 Mar 2021, 14:45 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal./Instagram @dinopattidjalal

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal turut mengomentari kabar pengunduran diri Makiko Yamada yang merupakan Kepala hubungan masyarakat untuk Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

Yamada mengundurkan diri setelah mengaku pernah ditraktir makan malam dengan biaya mencapai 70.000 yen (sekitar Rp9,38 juta dengan kurs Rp133,98/yen) yang dibayar oleh media.

Melalui akun Twitter miliknya, @dinopattidjalal, Senin (1/3/2021) pukul 13.41 WIB, eks Wakil Menteri Luar Negeri ini mengomentari peristiwa tersebut dengan menautkan berita terkait pengunduran diri Yamada.

Menurutnya, kabar itu mengindikasikan adanya perbedaan antara standar integritas pejabat publik di Indonesia dibandingkan negaranegara maju. Dino menilai pejabat-pejabat di Indonesia justru mengharapkan diraktir bila mendapatkan undangan makan.

"Saya catat yg punya standar "jangan traktir" sangat ketat seperti ini di tanah air hanya @KPK_RI," demikian tulisnya melalui akun Twitter tersebut.

Unggahan itu dikomentar oleh sejumlah warganet. Akun @nirwansyah22, misalnya, merespons unggahan itu dengan bertanya soal traktiran minum kopi kepada pejabat.

Eks Duta Besar RI untuk Amerika Serikat ini pun merespons pertanyaan itu dengan membagikan pengalamannya selama bertugas sebagai wakil Indonesia di luar negeri.

"Sewaktu saya bertugas sbg Dubes di AS, utk ngajak pejabat Gedung Putih ke Starbucks aja harus bayar sendiri2 dan harus dibuktikan dgn receipt," jawab Dino.

Warganet lain, @robindoang, turut mengomentari unggahan itu dengan menyebut bahwa Otoritas Jasa Keuangan atau OJK juga menjadi salah satu lembaga yang mensyaratkan tak adanya penyediaan makanan dan minuman dalam kunjungannya.

"Iya Anda Benar," demikian Dino menimpali respons warganet itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Humas PM Jepang itu mengundurkan diri setelah mengakui dia pernah ditraktir makan malam oleh media yakni Tohokushinsha Film Corp. Perusahaan media ini diketahui juga mempekerjakan putra PM Yoshihide Suga.

Fakta itu lantas menimbulkan kecurigaan terhadap adanya kronisme di Jepang. Dilansir Independent, Senin (1/3/2021), Makiko Yamada baru-baru ini dimintai penjelasan oleh oposisi di parlemen tentang makan malam pada 2019.

Adapun, salah satu tugas Yamada sebagai kepala humas adalah memilih wartawan untuk mengajukan pertanyaan pada konferensi pers Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini