IHSG Rebound 1,55 Persen, BBCA & BMRI Jadi Pendorong Utama

Bisnis.com,01 Mar 2021, 15:10 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melonjak lebih dari 1,5 persen pada akhir perdagangan hari ini, Senin (1/3/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 1,55 persen atau 96,72 poin ke level 6.338,51 setelah bergerak dalam kisaran 6.261,56-6.339,01.

Sebanyak 304 saham menguat, 168 saham melemah, dan 245 saham stagnan pada akhir sesi I.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang melonjak 4,77 persen menjadi pendorong utama IHSG hari ini. Menyusul setelahnya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditutup menguat 6,91 persen.

Di sisi lain, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi penekan utama dengan pelemahan 2,86 persen, disusul PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melemah 2,73 persen

Sementara itu, sebanyak 9 dari 11 indeks sektoral dalam klasifikasi IDX-IC terpantau menguat, dipimpin oleh sektor properti yang naik 3,32 persen dan finansial yang menguat 2,88 persen.

Di sisi lain, hanya sektor barang baku dan sektor barang konsumer primer yang terkoreksi dengan pelemahan masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,15 persen.

Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia lainnya menguat. Indeks Nikkei 225 dan Topix menguat masing-masing 2,41 persen dan 2,04 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 1,21 persen.

Penguatan IHSG sejalan dengan rilis data inflasi bulan Februari 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,38 persen (year-on-year/yoy). Sementara itu, inflasi tahun kalender sebesar 0,36 persen.

“Pergerakan tahunannya lebih lambat dari tahun lalu Februari 2020. Ini mengindikasikan bahwa dampak pandemi masih membayangi perekonomian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga diberbagai negara,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini