Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi finansial (tekfin) peer to peer lending Modal Rakyat mencatatkan total penyaluran pembiayaan untuk UMKM di Indonesia senilai Rp1 triliun lebih per awal Maret 2021 ini.
Dari rapor yang dibukukan selama 3 tahun tersebut, sekitar Rp201 miliar atau 20 persen di antaranya merupakan catatan yang dibukukan dalam dua bulan terakhir.
CEO Modal Rakyat Hendoko meyakini capaian tersebut menjadi isyarat bahwa sistem pendanaan gotong royong merupakan salah satu jalan keluar yang bisa meredam dampak pandemi Covid-19 di kalangan pelaku UMKM.
“Pencapaian ini semakin mengukuhkan bahwa sistem pendanaan gotong-royong bisa mengisi celah di industri pembiayaan. Hal ini juga menjadi dorongan bagi kami agar dapat berpartisipasi lebih besar lagi di market share pembiayaan”, jelas Hendoko dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Rabu (3/3/2021).
Berdasarkan segmennya, UMKM sektor teknologi menjadi kelompok terbesar penerima pembiayaan Modal Rakyat dengan proporsi 49,07 persen. Menyusul kemudian adalah UMKM sektor perdagangan 26,97 persen, sedangkan sisanya diisi sektor-sektor lain seperti konstruksi, logistik, mikro, tekstil, pertanian hingga periklanan.
“Ini adalah bukti nyata bahwa penggunaan teknologi secara tepat dan juga sinergis dengan kondisi pasar dapat mendukung permodalan dan pemberdayaan UMKM Indonesia secara menyeluruh. Dalam jangka menengah dan panjang, harapannya ini akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuh Komisaris Utama Modal Rakyat Wafa Taftazani.
Secara keseluruhan, jumlah pelaku UMKM yang menerima pembiayaan melalui platform Modal Rakyat telah melampaui angka 5.000.
Perusahaan mengatakan bahwa angka fantastis tersebut juga tidak lepas dari peran mitra-mitra Modal Rakyat. Selama 3 tahun terakhir, Modal Rakyat telah menjalin berbagai kerja sama dengan mitra-mitra strategis seperti Payfazz, Rata.id, Huawei, Sequis, hingga Kargo.
Modal Rakyat juga telah bekerja sama dengan perusahaan biro kredit Pefindo dan terintegrasi dengan Fintech Data Center (FDC) maupun Silaras OJK. Integrasi tersebut menopang analisis terhadap reputasi keuangan peminjam serta menekan terjadinya gagal bayar (NPL).
“Ke depan kami berharap Modal Rakyat dapat semakin memperluas jangkauan segmen pinjaman bagi pelaku UMKM produktif terutama di segmen B2B FMCG dan pinjaman multiguna melalui fitur paylater untuk mendukung inklusi keuangan Nusantara,” tandas CTO Modal Rakyat Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel