Imbal Obligasi AS Melonjak, Wall Street Kembali Anjlok

Bisnis.com,04 Mar 2021, 05:47 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali anjlok menyusul kenaikan imbal hasil obligasi AS yang kini hampir mencapai 1,5 persen.

Dilansir Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 1,3 persen pada perdagangan Rabu (3/3/2020). Adapun indeks NAsdaq terjun hingga ke level terendah dalam dua bulan terakhir. Aksi jual besar-besaran terjadi di saham-saham papan atas seperti Apple Inc dan Amazon.com Inc.

Imbal hasil obligasi AS menyentuh 1,5 persen dengan harga obligasi berada dalam ekspektasi inflasi lima tahun tertinggi sejak 2008. Pelaku pasar uga mencermati laju pemulihan ekonomi yang lambat dan tidak merata.

Volatilitas di pasar obligasi telah mengguncang bursa saham seiring optimisme yang berlebihan di kalangan investor. Untuk diketahui, indeks S&P 500 telah melonjak 70 persen dalam 11 bulan.

Meskipun belum ada kepanikan, kekhawatiran atas valuasi yang tinggi di pasar saham telah muncul. Imbal hasil indeks saham acuan sekitar 1,7 persen di atas bunga obligasi 10 tahun, keuntungan terkecil dalam tiga tahun.

"Volatilitas sedikit meningkat dan kami mengalami hari-hari naik dan turun yang lebih besar," ujar Director of Wealth Management Research D.A Davidson.

Dia menambahkan, fokus pelaku pasar sekarang adalah pada kenaikan suku bunga dan bagaimana dampaknya terhadap valuasi sektor yang lebih tinggi.

Berikut perkembangan pasar terkini :

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini