Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Sinarmas Tbk. menilai bahwa pandemi Covid-19 menekan sumber pendapatan perbankan karena menurunnya kemampuan pembayaran kredit masyarakat. Upaya efisiensi dengan transformasi digital dapat mendatangkan profitabilitas yang sehat.
Presiden Direktur Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo menjelaskan bahwa tekanan ekonomi selama pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi industri perbankan. Menurunnya pendapatan dari kredit membuat perseroan melakukan diversifikasi sumber pendapatan.
Menurutnya, penyiapan infrastruktur digital sejak sekitar empat tahun lalu sangat membantu Bank Sinarmas untuk bertahan sepanjang 2020. Digitalisasi itu sangat membantu perseroan dalam mengoptimalkan sumber pendapatan yang ada dan menjaga efisiensi beban.
"Cost efficiency menjadi sangat penting, mulai terasa di satu tahun ini [2020]," ujar Frenky dalam acara Coffee Talk With CFO bertajuk The Evolving World of CFO yang digelar Microsoft bersama Bisnis Indonesia, Kamis (4/3/2021).
Menurutnya, Sinarmas sangat menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk keperluan efisiensi. Kesiapan infrastruktur digital pun sangat menopang perseroan untuk menghemat biaya tanpa mengurangi jumlah karyawan.
Digitalisasi yang ada membuat para karyawan dapat bekerja dari rumah (work from home/WFH) sehingga beban operasional kantor menjadi sangat berkurang. Aktivitas lainnya pun dapat dilakukan melalui sarana digital sehingga pengeluaran perusahaan lebih minim.
Kesiapan infrastruktur itu bukan hanya memengaruhi efisiensi, tetapi juga kemampuan perseroan dalam menjangkau nasabah. Menurut Frenky, pihaknya kini dapat menjangkau lebih banyak nasabah dalam satu waktu melalui sarana pertemuan virtual.
"Ini membuka kesempatan untuk kami mengakuisisi nasabah lebih banyak lagi karena layanan lebih mudah. Tantangan ke depannya dengan ada penurunan loan karena pandemi, profit akan terpengaruh sehingga efisiensi penting," ujar Frenky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel