Impor LPG 6 Juta Ton per Tahun, Pertamina Gandeng Abu Dhabi

Bisnis.com,06 Mar 2021, 14:04 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Petugas melakukan tahap pengisian LPG pada tabung gas 3kg di SPBE Srengseng, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meneken sales confirmation agreement untuk liquefied petroleum gas dan sulfur guna menambah pasokan kebutuhan dalam negeri sebesar 6 juta ton per tahun.

Adapun, perjanjian itu ditandatangani pada Jumat (5/3/2021) untuk memastikan pasokan LPG dan Sulfur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), Jumat (5/3). Penandatangan ini dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero), Maya Kusmaya dengan Senior President International Relations ADNOC, Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week (IAEW) dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Al Mazroeui.

Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo menjelaskan, kebutuhan LPG nasional pada 2022 diperkirakan akan mencapai 8,30 juta ton, meningkat menjadi 9,12 juta ton pada 2023, dan 10,01 juta ton pada 2024. Hasto menyebutkan bahwa kerja sama itu memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya.

“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerja sama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto seperti dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (6/3/2021).

Hasto menambahkan, perjanjian inipun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.

Dia menuturkan kerja sama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser. Diharapkan kerja sama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN.

Sementara itu Senior President International Relations ADNOC Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerja sama strategis dengan Pertamina.

“Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan andal ke Indonesia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini