Konten Premium

Kala Elon Musk Lebih Kepincut Tambang Nikel Kontroversial

Bisnis.com,08 Mar 2021, 17:08 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo & Rinaldi M. Azka
CEO Tesla Inc. dan pendiri SpaceX Elon Musk ketika tiba di acara Axel Springer Award di Berlin, Jerman, Selasa (1/12/2020)./Bloomberg-Liesa Johannssen-Koppitz

Bisnis.com, JAKARTA — Kabar Tesla Inc. setuju untuk bermitra dengan tambang nikel di Kaledonia Baru menyisakan banyak pertanyaan termasuk alasan perusahaan Elon Musk belum kunjung membuat kesepakatan dengan Indonesia.

Dilansir dari Tempo.co Senin (8/3/2021), Tesla disebut telah setuju untuk bermitra dengan tambang nikel di Kaledonia Baru pada Kamis (4/3/2021). Langkah itu disebut-sebut sebagai upaya untuk mengamankan lebih banyak sumber daya nikel yang menjadi kunci dalam produksi baterai lithium-ion di mobil listrik.

Tesla akan membantu tambang di Kaledonia Baru dengan produk dan standar keberlanjutan. Perseroan akan membeli nikel untuk produksi baterai menurut sebuah perjanjian dengan pemerintah Kaledonia Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini