Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan menampung aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan terkait program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN melalui BPJS Mendengar.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan bahwa program BPJS Mendengar akan berlangsung sepanjang Maret 2021. Melalui program itu, BPJS Kesehatan meminta saran, kritik, dan aspirasi terkait penyelenggaraan JKN.
"Perlu pemetaan kebutuhan dari para pemangku kepentingan melalui BPJS Mendengar, kami akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk menyampaikan aspirasi, harapan, dan masukan untuk membangun BPJS," ujar Ghufron pada Senin (8/3/2021).
Dia menjelaskan bahwa masukan-masukan itu akan menjadi bahan acuan dalam pengelolaan dan penyusunan kebijakan BPJS Kesehatan. Bahkan, menurut Ghufron, masukan itu dapat memengaruhi rencana jangka panjang dari BPJS Kesehatan.
Pelaksanaan program BPJS Mendengar dilakukan baik secara tatap muka langsung (offline) maupun secara daring (online) melalui sarana video conference. Para pakar jaminan sosial dan asuransi kesehatan akan dilibatkan dalam penjaringan aspirasi itu.
Besok, Selasa (9/3/2021) BPJS Kesehatan akan menggelar dialog dengan kelompok pakar serta kelompok pekerja dan pemberi kerja. Dialogi itu terbagi menjadi dua sesi yang berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Setelah itu, pada Rabu (10/3/2021) penjaringan aspirasi melalui BPJS Mendengar berlangsung dengan kelompok praktisi, asosiasi fasilitas kesehatan, dan asosiasi profesi.
Adapun, BPJS Kesehatan akan turut menggelar dialog dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kelompok filantropi, dan kelompok lainnya. Namun, hingga tulisan ini diterbitkan belum terdapat jadwal untuk kelompok-kelompok tersebut yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel