Katalis Stimulus AS ke IHSG Belum Terjadi dalam Waktu Dekat

Bisnis.com,08 Mar 2021, 09:33 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Analis menilai dampak stimulus jumbo di Amerika Serikat senilai US$1,9 triliun akan berdampak positif ke pasar saham Tanah Air. Namun, hal itu dipandang belum akan terjadi secara serta-merta dan tidak dalam waktu dekat.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan tambahan likuiditas selalu berdampak positif untuk segala jenis instrumen investasi, termasuk saham. Pasalnya, likuiditas berada di sisi penawaran sementara instrumen investasi berada di sisi permintaan.

Dalam hukum penawaran, ketika penawaran tinggi maka berbanding lurus dengan kenaikan harga yang ditawarkan.

“Yang jelas semakin banyak likuiditas, tidak hanya IHSG tapi semua instrumen investasi akan dapat manfaat,” kata Rudiyanto kepada Bisnis, Minggu (7/3/2020).

Namun, Rudiyanto menduga dampak positif dari stimulus jumbo di Negeri Paman Sam itu belum akan terjadi dalam waktu dekat di pasar saham Indonesia. Pasalnya, dalam waktu dekat ini investor dinilai cenderung masih mencermati tren imbal hasil obligasi AS.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta juga memperkirakan stimulus yang baru diketok di AS akan membawa sentimen positif bagi IHSG ke depan.

Untuk pekan ini, Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak variatif pada rentang 6.179—6.351 dengan kecenderungan menguat.

Selain karena pengesahan paket stimulus di AS senilai US$1,9 triliun itu, investor juga akan memperhatikan sejumlah rilis data ekonomi seperti inflasi dan inflasi inti di AS, PDB Inggris, dan PDB Jepang.

“Juga ada dinamika rilis laporan keuangan emiten, dinamika vasinasi masal, hingga penetapan kebijakan PPKM Mikro,” akta NAfan kepada Bisnis, Minggu (7/3/2021).

Nafan pun merekomendasikan ADRO, CTRA, HEAL, HOKI, INDF, LSIP, dan UNTR untuk dapat dicermati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini