Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Indomobil Finance Indonesia bakal memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi lewat untuk memperkuat cadangan pendanaan.
CEO PT Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi mengatakan sentimen pasar industri pembiayaan membaik lewat beragam insentif dan relaksasi, sehingga perbankan pun berani melirik penyaluran ke multifinance lagi pada 2021.
"Saat ini banyak kreditur [perbankan/lembaga keuangan lain-lain] yang mulai menawarkan fasilitas kredit. Setelah 2020 mereka sedikit berhati-hati dan memperlambat ekspansi, tentunya di 2021 perbankan harus meningkatkan targetnya juga," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (8/3/2021).
Gunawan menyebut dalam waktu dekat, IMFI berencana menggaet pembiayaan bersama senilai US$200 juta untuk modal kerja pembiayaan 2020 dan 2021.
Pasalnya, tren suku bunga yang rendah pun tengah kondusif bagi industri pembiayaan yang berniat menggaet sumber pendanaan dengan valuasi mata uang asing.
Namun demikian, anak usaha PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) ini juga tetap akan mengejar peluang sumber pendanaan lain, yaitu kombinasi antara modal sendiri dengan pinjaman bilateral perbankan, penerbitan obligasi di pasar modal, serta pinjaman sindikasi.
"Selain rendahnya cost of fund akan membuat produk pembiayaan kita lebih terjangkau bagi masyarakat, pinjaman dalam denominasi dolar AS bila dilakukan Cross Currency Swap posisinya juga sedang tidak mahal. Tingkat bunganya saat ini sangat kompetitif," ungkapnya.
Gunawan optimistis bahwa pertumbuhan pembiayaan IMFI akan beriringan dengan proyeksi pertumbuhan penjualan otomotif Indonesia pada 2021.
Pasalnya, selaku multifinance bagian Indomobil Group, IMFI masih mengandalkan layanan pembiayaan baru untuk mobil-motor baru dan bekas, serta kendaraan niaga, di samping alat berat, properti, multiguna, dan pembiayaan mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel