Champion Pacific Bakal Tingkatkan Produksi Kemasan Non-Farmasi

Bisnis.com,09 Mar 2021, 14:22 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Ilustrasi kemasan obat. /AntaraAndi Firdaus

Bisnis.com, JAKARTA — PT Champion Pacific Indonesia Tbk. menyebut tahun ini akan mencoba meningkatkan produksi kemasan selain untuk farmasi. Hal itu guna mengungkit kinerja perseroan pasca mengalami kontraksi 5 persen tahun lalu.  

Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia, Antonius Muhartoyo mengatakan meski demikian perseroan masih akan tetap mempetahankan 85 persen kapasitas pabrikan yang selama ini melayani berbagai kemasan produk farmasi.

"Kapasitas total mesin kami masih terpakai 90 persen, sehingga sisa dari 85 persen yang digunakan untuk produk farmasi akan dialokasikan untuk ekspansi kemasan seperti untuk makanan, minuman, dan lainnya yang banyak bisa kita kerjakan untuk meningkatkan kinerja," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/3/2021).

Antonius mengemukakan perseroan juga akan terus menyiapkan diri jika nantinya ada lonjakan permintaan berbagai produk kemasan. Dia menyebut adanya kegiatan vaksinasi saat ini sangat diharapkan untuk segera memulihkan kondisi perekonomian.

Sementara itu, sepanjang tahun ini perseroan juga mematok pertumbuhan 10 persen. Perseroan telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp12 miliar untuk mengejar target tersebut.

"Kami akan meningkatkan produksi dengan melakukan upgrade dan perawatan mesin untuk mengurangi kecacatan produksi dan material yang terbuang," ujarnya. 

Sementara itu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa berbagai kebijakan dan stimulus diluncurkan sesuai kebutuhan pelaku usaha guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. 

Pada 2020, kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 17,8 persen. Selain itu, kinerja positif sektor industri tercemin pada capaian nilai ekspor dan investasi.

Tahun lalu, ekspor sektor industri mencapai US$131,13 miliar atau berkontribusi sebesar 80,30 persen dari total ekspor nasional. Sementara, nilai investasi sektor industri pada 2020 sebesar Rp272,9 triliun, meningkat dibanding 2019 yang mencapai Rp216 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini