Ini Alasan Pengembangan Teknologi AI Jadi Kewajiban

Bisnis.com,09 Mar 2021, 19:27 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Ilustrasi. Pengunjung berada di JD.ID X disela-sela peresmian pusat pengalaman berbelanja berbasis teknologi AI (Artificial Intelligence) pertama di Indonesia JD.ID X di Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) memang menjadi suatu keniscayaan yang tidak bisa hentikan. Tak ayal, bila kini berbagai industri mulai berlomba-lomba memakai teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi bisnisnya.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan kecerdasan buatan ibarat memiliki analis yang memberikan arahan sesuai indikator dan logis terhadap pengambilan keputusan perusahaan agar menjadi lebih pasti dan cepat.

“Atas dasar fungsi ini maka percepatan transformasi di berbagai bidang akan sangat memerlukan AI sebagai inti proses pembelajaran sistem dan pengambilan keputusan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (9/3/2021).

Menurutnya, hampir semua sektor akan memerlukan AI, tetapi sektor seperti otomotif, logistik, healthtech, keamanan siber, penelitian dan pengembangan, layanan finansial, manufaktur, dagang-el, dan komputasi awan merupakan sektor yang akan mendapatkan benefit signifikan bila mengadopsi kecerdasan buatan.

Penyebabnya, AI dapat dimanfaatkan untuk memberikan rekomendasi, inilah yang sudah dimanfaatkan banyak layanan, salah satunya dagang-el. AI memberikan rekomendasi berdasarkan data profiling yang dimiliki dari histori pengguna, sehingga lebih tepat sasaran dan memberikan konversi penjualan yang lebih baik.

“Di sisi lain, masih ada tantangan lain yakni mendapatkan data yang berkualitas dan terpercaya itu masih susah di Indonesia. Buat perusahaan skala kecil, yang mana data konsumen belum banyak bisa terkumpul biasanya akan kesulitan saat ingin memanfaatkan AI,” ujarnya.

Dia kembali menekankan bahwa menggunakan AI saat ini adalah suatu hal yang harus dilakukan perusahaan, sebab bila ditunda akan makin ketinggalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'