Bisnis.com, JAKARTA – Konsolidasi data pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diprediksi akan segera terwujud apabila rencana pemerintah mensinergikan BUMN untuk ultra mikro (UMi) berhasil direalisasikan tahun ini.
Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengatakan pembentukan sinergi BUMN untuk UMi berkaitan erat dengan upaya pemerintah membentuk pusat data terpadu UMKM. Konsolidasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero) dipercaya bisa mempercepat terbentuknya pusat data terpadu itu.
“Usaha Kementerian BUMN ini mencoba melakukan konsolidasi termasuk konsolidasi data ultra mikro dari tiga BUMN yaitu Pegadaian, PNM, dan BRI. Menurut saya ini satu usaha yang bagus dan perlu diapresiasi,” ujar Faisol dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/3/2021).
Dia berkata, konsolidasi data tiga BUMN ini akan membuat kinerja pelaku UMKM dapat dianalisa secara lebih presisi. Analisa secara akurat akan berdampak pada membaiknya penilaian risiko yang dilakukan penyedia jasa pembiayaan baik BRI, Pegadaian maupun PNM.
Sinergi BUMN untuk ultra mikro juga dianggapnya akan membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha ultra mikro untuk mendapat layanan keuangan dari lembaga formal.
“Akses keuangan, khususnya dari ultra mikro, yang tadinya hanya bisa dijalankan PNM dan Pegadaian sekarang dengan single data mereka bisa akses keuangan kredit BRI dengan data yang tidak perlu lagi dikonsolidasikan atau diverifikasi. Tentu ini satu upaya yang perlu diapresiasi,” tuturnya.
Politikus PKB ini menyebut, realisasi sinergi BUMN untuk ultra mikro dapat membantu pelaku UMKM dan usaha ultra mikro agar bisa lekas naik kelas. Keterbukaan akses yang lebih lebar bagi mereka untuk mendapat layanan keuangan formal menjadi sebab hal itu bisa terjadi.
“Pada akhirnya kita juga berharap penyaluran pembiayaan ke pelaku ultra mikro dapat lebih kuat, sehingga membantu mereka naik kelas. Jadi nanti pelaku UMKM tidak perlu lagi repot mencari akses pembiayaan di luar holding. BRI akan mampu membantu semua pelaku ultra mikro yang naik kelas nantinya," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir berkata pembentukan sinergi BUMN untuk ultra mikro menjadi bagian dari tiga program prioritas pemerintah yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Pemerintah menargetkan sinergi BUMN untuk ultra mikro dapat terbentuk paling lambat kuartal III tahun ini.
“Di program Indonesia Bekerja, bagaimana asalah satunya peran BUMN dalam pemulihan ekonomi sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kami,” ujar Erick.
“Yang tidak kalah pentingnya juga kami sedang mengembangkan bagaimana sinergitas daripada pengembangan ultra mikro dengan adanya BRI, PNM, Pegadaian, yang kami tentu harapan ke depan, ini pembentukan dari keberpihakan kepada UMKM bisa tercerminkan dari program konsolidasi ini,” tambahnya.
Integrasi ekosistem BUMN untuk ultra mikro diproyeksi membuat para pelaku UMKM dan ultra mikro dapat mengakses layanan keuangan dengan plafon yang lebih besar dibanding sebelumnya. Selain itu, mereka juga akan dibantu agar segera naik kelas dan mendapat layanan keuangan formal.
"Insya Allah kuartal III tahun ini tuntas sinergi BRI, PNM, dan pegadaian," ujar Erick Thohir.
“Yang tadinya nasabah PNM Rp1-Rp3 juta (bisa meminjam) tanpa agunan, dengan kita sinergi ini, naik kelas Rp20-Rp50 juta pinjamannya. Tapi data terlihat dia dagang apa, di mana, kesulitannya apa-apa yang perlu di-support. Lalu nanti naik kelas di Pegadaian, dan kita harapkan naik kelas ke bank, kita harapkan [pelaku ultra mikro] bankable," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel