Satu Tahun pandemi, IDI: Kasus Kematian Covid-19 RI Tertinggi di Asia

Bisnis.com,10 Mar 2021, 16:47 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
Petugas pemakaman menguburkan jenazah korban Covid-19 di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, (2/2/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan bahwa selama satu tahun pandemi berlangsung tingkat kematian dan persentase kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia.

“Di satu tahun pandemi Indonesia menempati urutan pertama di Asia untuk jumlah harian kematian dan persentase harian kematian,” kata Ketua Umum IDI Daeng Faqih dalam keterangan resmi, Rabu (10/3/2021).

Daeng mengatakan kondisi ini harus menjadi perhatian khusus. Dia pun mempertanyakan kenapa tingkat dan persentase kematian di Indonesia begitu tinggi.

“Ada apa sebenarnya yang terjadi di negara kita saat ini? Apakah karena jumlah pemeriksaan kita kurang, sehingga saat dibandingkan mortalitas menjadi tinggi?” katanya.

Dia juga mempertanyakan apakah tingkat kematian ini lantaran strain virus Corona di Indonesia sangatlah ganas, atau karena saturasi penderita Covid-19 di Indonesia sangat tinggi.

Menurut Daeng, angka kematian sangat penting dicermati lantaran merupakan indikator penting dalam menilai keberhasilan penanganan suatu penyakit.

“Dan update mitigasi sesuai kondisi dan perubahan adalah juga hal penting yang harus dilakukan,” katanya.

Dia juga mendorong adanya kerja sama dari seluruh pihak agar pandemi Covid-19 bisa segera dapat dikendalikan seperti yang saat ini telah dialami oleh beberapa negara seperti China, Hong Kong, Taiwan dan Vietnam yang dinilai telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga diimbau untuk benar-benar mengkaji profil Covid-19 saat ini agar usaha mitigasi penyebaran Covid-19 yang telah diterapkan menjadi efisien dan efektif.

"Bila berbagai pendekatan ternyata tidak ada perbaikan, perlu segera dipikirkan metode lain sebelum terlalu terlambat dan negara tereliminasi oleh virus. Perlu dibuat sistem perlindungan satu langkah di depan serangan virus (one step ahead)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini