Makin Ramai, Puluhan Perusahaan Antre Rights Issue dan Private Placement

Bisnis.com,10 Mar 2021, 13:48 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat setidaknya terdapat 24 perusahaan yang akan melakukan penambahan modal baik melalui skema rights issue maupun private placement, yang sudah ada dalam pipeline Bursa.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan dalam daftar tunggu (pipeline) Bursa, sampai dengan tanggal 8 Maret 2021 terdapat 17 perusahaan yang akan melakukan rights issue dan 7 rerusahaan yang akan melakukan private placement dan telah memperoleh persetujuan RUPS.

Adapun, sepanjang tahun berjalan terdapat 3 perusahaan tercatat yang telah melakukan rights issue dengan total fund raised sebesar Rp1,83 triliun dan 4 perusahaan tercatat yang telah melakukan private placement dengan total fund raised sebesar Rp3,43 trilun.

“Sehingga total fund raised melalui penerbitan rights issue dan private placement pada awal Maret 2021 adalah sebesar Rp5,26 triliun atau meningkat sebesar 77,54 persen jika dibandingkan dengan Maret 2020 yaitu Rp2,96 triliun,” tutur Nyoman kepada awak media, Selasa (9/3/2021)

Nyoman mengatakan kondisi ekonomi yang mulai menunjukan tanda-tanda pemulihan, tentu saja berdampak pada kegiatan perusahaan yang membutuhkan pendanaan sehingga jumlah penggalangan dana melalui pasar modal di awal tahun ini meningkat.

Berdasarkan data BEI sampai dengan awal Maret 2021, jumlah fund raised baik dari penerbitan ekuitas maupun EBUS mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan data Maret 2020.

Tercatat, jumlah fund raised dari penerbitan ekuitas per Maret 2021 mengalami peningkatan 21,41 persen, yang mana pada Maret 2020 adalah sebesar Rp6,62 triliun dan pada Maret 2021 menjadi sebesar Rp8,03 triliun.

Demikian juga jumlah fund raised dari penerbitan EBUS per Maret 2021 juga mengalami peningkatan 22,32 persen jika dibandingkan dengan Maret 2020 dimana sebelumnya adalah sebesar Rp196,09 Triliun menjadi sebesar Rp239,85 Triliun.

Sebagai informasi, berdasarkan data historis sejak 2016 sampai dengan 2020, jumlah fund raised yang diperoleh dari ekuitas dan EBUS mengalami peningkatan dengan rata-rata 27,60 persen.

“Berdasarkan kondisi tersebut, Bursa mengharapkan fund raised melalui penerbitan ekuitas maupun EBUS akan menjadi alternatif pendanaan di tahun 2021,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini