Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menyatakan siap menemui nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ). Hal itu disampaikannya kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Pada pertemuan tersebut, KSP meminta penjelasan Hexana terkait empat tuntuan FNKJ seperti penghentian sosialisasi restrukturisasi yang bernada intimidasi, keinginan pembayaran manfaat agar terus berjalan, penghentian propaganda atau pembohongan di ruang publik, dan pembatalan restrukturisasi dengan mengkaji opsi yang lebih solutif.
“Empat poin ini yang disampaikan FNKJ kepada KSP. Kami ingin tahu lebih jelas situasi apa yang dihadapi dan langkah yang akan dilakukan ke depan,” kata Moeldoko dalam keterangan resminya, Rabu (10/3/2021).
Lebih lanjut, Moeldoko juga meminta Direktur Utama Jiwasraya untuk kembali memenuhi pertemuan dengan FNKJ bersama KSP.
Dia berharap, FNKJ dan Jiwasraya bisa saling melengkapi penjelasan mengenai opsi-opsi penyelesaian masalah.
Dalam pertemuan dengan KSP, Hexana menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Jiwasraya sudah melalui berbagai proses, baik itu melalui pertemuan dengan komisi VI DPR hingga komunikasi secara langsung dengan para nasabah termasuk di dalamnya korporasi, ritel, dan bancassurance.
“Bahkan, sudah 72 persen nasabah bancassurance, 61 persen nasabah korporasi dan 68 persen nasabah ritel sudah setuju restrukturisasi,” ungkap Hexana.
Setiap aksi, sambungnya, selalu ada legal opinion, tetapi belum banyak dipahami para nasabah, terutama nasabah bancassurance.
Hexana menilai, opsi yang ditawarkan memang tidak bisa memuaskan semua pihak, tapi menjadi yang paling baik jika dibandingkan bailout atau likuidasi.
Sementara itu, Direktur Utama IFG Robertus Bilitea yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa pihaknya masih terus memproses pemindahan polis Jiwasraya ke IFG Life yang saat ini masih menunggu izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Melalui opsi ini, katanya, polis Jiwasraya akan dikelola oleh IFG Life yang akan mendapat suntikan modal Rp20 triliun dari Pemerintah ditambah dengan Rp4,7 triliun dari IFG sebagai holding.
“Opsi ini merupakan opsi terbaik dalam upaya penyehatan polis Jiwasraya. Dengan modal yang ada, kami harap bisa memastikan keberlangsungan pemindahan polis,” ujar Robertus.
Lebih lanjut, Direktur JKN Isa menambahkan bahwa apa yang disampaikan dua rekannya tersebut merupakan bukti bahwa negara tidak tinggal diam dalam menyelesaikan permasalahan Jiwasraya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel