Bisnis.com, JAKARTA - Skema hilirisasi bisnis batu bara antara PT Pertamina (persero), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan Air Products semakin mengerucut. Masalah keekonomian proyek batu bara menjadi gas sintetis (syngas) dinilai semakin dekat jalan keluarnya.
Saat ini terdapat dua skema besar yang tengah dibahas intensif. Skema pertama, PTBA memfokuskan produksi sesuai dengan kebutuhan pabrik batu bara ke gas. Pertamina akan membayar batu bara yang keluar sesuai perjanjian kepada PTBA.
Selanjutnya, Pertamina membayar upah pemrosesan kepada mitra hilirisasi dalam hal ini Air Products sesuai dengan jumlah yang dihasilkan. Produk dimethyl ether (DME) yang dihasilkan kemudian dijual Pertamina kepada pelanggan. DME adalah gasifikasi batu bara yang dapat menjadi pengganti LPG.