Bisnis.com, Jakarta - Australia & New Zealand Banking Group Ltd. (Bank ANZ) berencana untuk menghentikan pekerjaan di pusat layanan di China, dan mengalihkan beberapa posisi ke India, Filipina, dan Australia sebagai bagian dari restrukturisasi global.
Dilansir Bloomberg, Kamis (11/3/2021), dalam memo internal yang diterima para staf diberitahukan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, pekerjaan yang saat ini disediakan oleh tim Chengdu akan secara bertahap dialihkan ke Bengaluru, Manila atau Melbourne.
"Ini akan terjadi secara bertahap dan akan memakan waktu hingga 18 bulan dari sekarang untuk menyelesaikannya," kata seorang juru bicara ANZ mengonfirmasi isi memo itu.
Dilansir dari Sydney Morning Herald, pemotongan tersebut akan mempengaruhi pekerjaan teknologi dan operasi. Selain itu, jumlah staf ANZ di China kuga akan terpangkas sekitar 50%, di mana Bank ANZ akan mempertahankan 100 staf operasi dan 700 bankir di delapan lokasi yang sudah ada.
Dalam memo tersebut disampaikan bahwa pusat layanan ANZ di Chengdu didirikan sekitar sepuluh tahun yang lalu ketika ANZ berkembang pesat ke pasar baru. Namun, saat ini ANZ beralih fokus dari ekspansi besar-besaran menjadi lebih sederhana, di mana hal ini mencakup keluarnya ANZ dari beberapa bisnis non-inti agar bisa lebih fokus pada bisnis inti.
Adapun, sejumlah layanan ANZ masih akan dioperasikan di Chengdu yang mencakup bisnis perbankan, korporasi dan institusional. Memo tersebut pun mengatakan ANZ tetap sepenuhnya berkomitmen untuk China, yang merupakan pasar inti penting untuk ANZ.
"ANZ akan terus memiliki lebih dari 800 staf di seluruh China, termasuk China daratan, Hong Kong dan Taiwan, yang akan terus melayani kliennya di wilayah tersebut," tambah juru bicara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel