Jokowi Minta Perguruan Tinggi Gencarkan Inovasi, Ini Alasannya

Bisnis.com,12 Mar 2021, 18:11 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Rabu, 16 Desember 2020 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong perguruan tinggi untuk melakukan perubahan dan inovasi untuk memenangkan kompetisi global.

Jokowi mengatakan dalam dunia yang berubah dengan cepat saat ini, maka kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci untuk memenangkan kompetisi.

“Kita tidak boleh terjebak dengan cara biasa-biasa saja. Kita tidak boleh disandera oleh rutinitas yang biasa-biasa saja. Cara-cara baru harus terus dikembangkan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis Ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta secara virtual, Jumat (12/3/2021) pagi.

Kepala Negara menyatakan pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak pihak untuk mendobrak cara-cara lama. Hal-hal yang dahulu dianggap tabu sekarang menjadi cara hidup baru. Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang harus dilakukan oleh semua institusi.

“Ukuran kinerja pun harus diubah. Cara-cara penganggaran harus diubah. Program-program kerja baru harus diperkenalkan,” tegasnya.

Presiden menyadari, bagi para pelaku start-up cara-cara baru sudah menjadi landasan kerja sejak awal tetapi bagi institusi yang sudah berusia puluhan tahun seringkali tidak mudah untuk memperkenalkan cara baru tersebut serta melakukan disrupsi terhadap diri sendiri.

Namun, Presiden meyakini UNS sebagai perguruan tinggi yang telah memasuki usia 45 tahun, memiliki komitmen untuk melakukan perubahan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan zaman.

“Di hari ulang tahun yang ke-45 ini, saya yakin UNS sedang mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan besar, untuk mengembangkan iptek yang sesuai dengan tuntutan zaman, untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, saat ini pasar tenaga kerja juga mengalami perubahan yang sangat drastis dengan banyak jenis pekerjaan lama yang hilang dan tidak dibutuhkan.

“Ini membutuhkan perubahan program studi, dibutuhkan perubahan kurikulum, dan dibutuhkan perubahan karakter dosen," kata Jokowi.

Revolusi industri jilid ke-4, imbuhnya, telah berbuat banyak. Ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah.

"Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja, agenda riset pun harus banyak melakukan perubahan-perubahan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini