Renault Divestasi Saham di Daimler

Bisnis.com,12 Mar 2021, 17:53 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Logo Renault tampak di dealer di Les Sorinieres, dekat Nantes, Prancis, 19 February 2020. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil Prancis Renault akan menjual seluruh saham di Daimler sebanyak 1,5 persen untuk menyeimbangkan neraca keuangan setelah mencatat rugi pada tahun lalu.

Mengutip Bloomberg, Renault akan menjual 16,45 juta saham Daimler melalui penempatan kepada investor yang memenuhi syarat melalui proses pembukuan dipercepat.

Renault akan menjual saham Daimle dengan harga 69,50 euro per saham atau setara Rp1,19 juta (aumsi kurs Rp17.177). 

Dengan demikian Renault akan mengantongi 1,4 miliar euro atau Rp24,05 triliun. 

"Kemitraan industri antara Renault Group dan Daimler tetap tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh transaksi keuangan ini," kata Renault.

Kemitraan Renault dan Daimler dimulai pada 2010 di bawah CEO Ghosn dan Dieter Zetsche. Keduanya secara teratur menyelenggarakan konferensi pers bersama di pameran mobil sebelum polisi Jepang menangkap Ghosn pada akhir 2018 karena dicurigai melakukan pelanggaran hukum terkait finansial. Kemudian, Zetsche mengundurkan diri dari Daimler pada tahun berikutnya.

Kolaborasi kedua perusahaan sebelumnya termasuk bekerja sama dalam mobil kecil Smart ForTwo dan Renault Twingo.

Pada awal 2019, Daimler mengumumkan rencana untuk bekerja sama dengan Zhejiang Geely Holding Group, pemegang saham terbesarnya, untuk membentuk usaha patungan dan mengubah Smart menjadi merek listrik dengan basis produksi di China.

Sementara itu saham Daimler melonjak sejak pabrikan Mercedes-Benz ini mengumumkan rencana awal pada bulan lalu untuk melepaskan unit truk. Saham ditutup Rabu pada level tertinggi selama tiga tahun terakhir.

Adapun Renault telah memberi tahu Daimler soal rencana divestas, kata juru bicara produsen mobil Jerman tersebut. BNP Paribas SA dan HSBC Holdings Plc menjadi penasihat tentang penjualan tersebut.

Menjual saham Daimler memungkinkan Renault untuk membayar hutang dan melindungi peringkat kredit yang telah diberikan penilaian negatif oleh Moody's Investors Service, Standard & Poor's dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini